BNPT menggelar upacara bersama 16 Mitra Deradikalisasi di Lapangan Upacara Pemerintah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Rabu (17/8)/Ist
Masyarakat harus berperan proaktif dalam menjaga persatuan dan menghargai perbedaan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, harmoni, dan tanpa kekerasan.
Begitu pesan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, dalam momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
"Semoga Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, senantiasa merawat keberagaman dan menghargai perbedaan," kata Komjen Rycko dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/8).
Di usia Indonesia yang genap 78 tahun, BNPT berkomitmen untuk hadir di berbagai wilayah, dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut.
Disampaikan Kepala Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Teknologi Informasi BNPT Kombes Pol. Astuti Idris, kehadiran BNPT semata merupakan bagian dari upaya menggelorakan persatuan dan kesatuan serta menolak ideologi kekerasan.
“Kami hadir di berbagai tempat di ponpes di wilayah-wilayah yang terdapat mitra deradikalisasi untuk menggelorakan persatuan dan kesatuan dan menolak kekerasan,” katanya.
Salah satu momen kehadiran BNPT, adalah dalam pelaksanaan upacara bersama 16 Mitra Deradikalisasi di Lapangan Upacara Pemerintah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Rabu (17/8).
Astuti menambahkan upacara kemerdekaan yang dihadiri mitra deradikalisasi merupakan bukti bahwa mereka telah dapat berbaur dengan masyarakat umum serta memiliki rasa nasionalisme.
“Keikutsertaan mitra deradikalisasi menunjukkan mitra deradikalisasi ikut berbaur dan telah diterima dengan baik oleh masyarakat Bima," pungkasnya.