Berita

etugas medis militer memberikan pertolongan pertama kepada tentara Ukraina yang terluka di jalan dekat Artyomovsk, wilayah Donetsk, 11 Mei 2023/Net

Dunia

Sejak Awal CIA Tahu Serangan Balasan Ukraina akan Menemui Kegagalan

JUMAT, 18 AGUSTUS 2023 | 01:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat sebenarnya sudah menyadari sejak awal bahwa serangan balasan Ukraina ke Rusia akan menemui kegagalan.

Hal itu diungkapkan jurnalis Amerika Seymour Hersh dalam laporannya yang diunggah pada Kamis (17/8).

"CIA memperingatkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung terhadap pasukan Rusia akan gagal, dan bahwa Kyiv tidak akan memenangkan perang," tulis Hersh di blog Substack-nya, mengutip seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dimuat RT.


“Dia mendapat kabar melalui Badan (CIA) bahwa pelanggaran Ukraina tidak akan berhasil,” lanjut sumber Hersh, tanpa menyebutkan kapan peringatan ini mulai muncul.

“Itu adalah pertunjukan oleh (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky dan ada beberapa orang di pemerintahan yang percaya omong kosongnya" katanya.

Ukraina memulai serangan balasan pada awal Juni, di mana Kyiv mengerahkan brigade terbaik yang diperlengkapi dan dilatih Barat dalam upaya memutuskan jembatan darat Rusia yang menghubungkan Donbass dengan Krimea di provinsi selatan Zaporozhye.

Menurut sebagian besar laporan, operasi tersebut telah gagal. Bahkan angka terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia memaparkan kerugian dari pihak Ukraina yang telah kehilangan lebih dari 43.000 tentara dan hampir 5.000 buah alat berat.

Sumber Hersh mengklaim bahwa penilaian CIA tentang peluang Ukraina membuat Blinken mempertimbangkan untuk menengahi kesepakatan damai yang mengakhiri konflik, seperti yang dilakukan Kissinger di Paris untuk mengakhiri Perang Vietnam.

Meskipun mengetahui bahwa prospek Ukraina suram, Direktur CIA William Burns dikabarkan mengambil kesempatan ini untuk mendekati Gedung Putih. Ia menawarkan dukungan untuk kebijakan bantuan militer tak terbatas Presiden Joe Biden untuk Kyiv, dengan tujuan mengamankan posisi yang lebih tinggi dalam pemerintahan Biden.

Hersh bukanlah reporter pertama yang mengklaim bahwa pejabat tinggi Amerika tahu bahwa serangan balik Ukraina tidak akan berhasil.

Laporan Wall Street Journal bulan lalu menyebutkan bahwa para pemimpin militer di AS dan negara-negara NATO lainnya tahu bahwa operasi itu akan gagal selama Ukraina tidak memiliki sarana untuk melawan superioritas udara Rusia.

Namun demikian, pendukung Kyiv di Barat membiarkan serangan itu dimulai.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya