Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ribuan Dokter Eksodus, Yunani Alami Krisis Tenaga Kesehatan

KAMIS, 17 AGUSTUS 2023 | 01:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebuah masalah serius menghantui sektor kesehatan Yunani dengan ribuan dokter dan profesional kesehatan dilaporkan telah meninggalkan negara itu dalam dua setengah tahun terakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh presiden Federasi Pegawai Rumah Sakit Umum (POEDN), Michalis Giannakos, pada Rabu (17/8), karena masalah gaji dan kondisi kerja yang buruk yang dialami sektor tersebut.

Dalam wawancara dengan televisi lokal, MEGATV, Giannakos menjelaskan bahwa lebih dari 10.000 tenaga kesehatan telah meninggalkan sistem perawatan kesehatan masyarakat Yunani.

"Kondisi kerja yang semakin berat karena kurangnya staf medis dan upah yang tidak memadai merupakan faktor utama yang mendorong para profesional ini untuk mencari kesempatan di luar negeri, di mana gaji yang lebih tinggi dapat diperoleh," jelas pemimpin serikat tersebut.

Seperti dimuat Anadolu Agency, akibat lemahnya sektor kesehatan Yunani itu, rumah-rumah sakit di negara tersebut telah menghadapi dampak signifikan, dengan kesulitan mengatasi kasus pasien bahkan yang sederhana sekali pun.

Giannakos mengingatkan bahwa jika situasi ini tidak segera diperbaiki, tren kepergian para tenaga kesehatan ini kemungkinan akan terus berlanjut, yang pada gilirannya akan mengancam stabilitas sektor kesehatan masyarakat di negara tersebut.

Secara terpisah, pakar perawatan intensif senior di Universitas Athena, Theodoros Vasilakopoulos mengatakan kepada penyiar bahwa situasi sistem kesehatan di pulau-pulau Yunani juga mengkhawatirkan, karena masuknya wisatawan dan kurangnya staf kesehatan.

"Kesulitan para dokter menemukan tempat tinggal adalah salah satu alasan mengapa banyak di antara mereka enggan bekerja di pulau-pulau ini," ungkap Vasilakopoulos.

Dengan tren meningkatnya migrasi tenaga kesehatan dan kondisi kerja yang semakin buruk, pemerintah Yunani dituntut untuk segera mengambil langkah-langkah konkret guna mengatasi krisis tersebut dan menjaga keberlangsungan sistem perawatan kesehatan masyarakat yang stabil dan berkualitas.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya