Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Diamnya Indonesia atas Klaim China di Laut Natuna Utara Bikin Nelayan Sengsara

SENIN, 14 AGUSTUS 2023 | 22:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China telah menggunakan sembilan garis putus-putus untuk mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan, termasuk yang bersinggungan dengan Laut Natuna Utara yang menjadi teritori Indonesia.

Namun sayangnya, ketika China semakin agresif di Laut Natuna Utara, justru Indonesia tidak bergerak atau bahkan bersuara. Alhasil, nelayan Natuna dirugikan karena mendapat banyak gangguan dari China saat menangkap ikan.

Salah satunya adalah Dedi, seorang nelayan berusia 39 tahun. Dedi mengungkap sulitnya mencari ikan di Laut Natuna Utara karena harus bersaing dengan nelayan dari Vietnam, Filipina, dan China. Ujungnya, hasil tangkapan menjadi turun, paralel dengan pendapatan.

Selain harus bersaing dengan nelayan, Dedi juga mengaku harus menghadapi gangguan dari kapal Penjaga Pantai China dan kapal perang mereka.

“Saat pertama kali melihat kapal penjaga pantai, saya takut,” kata Dedi, seperti dikutip The Africa Brief.

"(Kapal) mendekati saya, dan seseorang di atas kapal membuka peta yang menunjukkan garis sembilan garis putus-putus. Dia mengatakan sesuatu, tetapi saya tidak dapat memahaminya. Saya membuka peta saya dan menunjukkan kepadanya bahwa ini adalah wilayah Indonesia," jelas Dedi.

Data menunjukkan, China memang telah mengerahkan beberapa kali kapal penjaga pantainya di wilayah penangkapan ikan sekitar Natuna pada paruh pertama 2023.

Dengan situasi ini, Kepala Pos Penjaga Pantai Natuna, Mukhlis menyoroti perlunya pemerintah mengambil langkah tegas.

Terlebih, sejak ketegangan tahun 2020 lalu, Indonesia justru dinilai semakin bungkam terhadap klaim China. Hal ini ditengarai terkait dengan kebutuhan Indonesia terhadap investasi China.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya