Berita

Ribuan ranjau yang ditemukan di sekolah menengah atas Provinsi Kratie, Kamboja/Net

Dunia

Temukan 2.000 Ranjau Era Perang, Kamboja Tutup Sekolah

SENIN, 14 AGUSTUS 2023 | 22:12 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Keputusan untuk menutup sekolah menengah atas di provinsi Kratie, Kamboja diambil setelah ribuan ranjau darat era perang ditemukan tertanam di lahan mereka.

Menurut Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Ranjau Kamboja, Heng Ratana pada Minggu (13/8), bahan peledak ditemukan setelah pihak sekolah membuka lahan untuk memperluas kebun mereka.

Atas laporan sekolah, Ratana kemudian mengerahkan petugas penjinak bom untuk melakukan penggalian dan akhirnya menemukan lebih dari 2.000 bahan peledak.

"Setelah pencarian selama tiga hari, para penjinak berhasil menemukan lebih dari 2.000 ranjau darat, 1.000 di antaranya merupakan granat M79," ungkap Ratana, seperti dimuat The Guardian.

Karena proses pembersihan ranjau masih dilakukan, kata Ratana, pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu.

"Para siswa masih beruntung karena alat peledak lebih dulu ditemukan. Sebab, ranjau sangat mudah meledak jika seorang menggali tanah atau memukulnya," jelas Retana.

Lahan di sekitar sekolah diperkirakan dahulunya merupakan salah satu pangkalan militer selama perang saudara di Kamboja yang berlangsung hingga 1975.

Amerika Serikat dan Vietnam terlibat dalam perang tersebut dengan mendukung salah satu pihak. Selama perang, pasukan Washington telah meledakkan bom dan menyebarkannya di berbagai tempat di Kamboja.

Itu alasan mengapa hingga beberapa dekade berlalu, Kamboja tetap dinobatkan sebagai satu negara yang paling banyak dibom di dunia.

Bahkan efeknya hingga kini masih terasa. Dalam empat puluh tahun terakhir, sekitar 20.000 orang Kamboja terbunuh karena menginjak ranjau darat atau bom yang ditanam selama perang.

Pemerintah Kamboja meluncurkan sebuah program yang dimaksudkan untuk membersihkan semua ranjau darat yang masih tersembunyi hingga tahun 2025.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya