Berita

Mobil terbakar akibat kebakaran di Lahaina, Maui. Lusinan orang tewas dan ribuan mengungsi setelah kebakaran hutan yang didorong angin menghancurkan kota Hawaii/Net

Dunia

Warganet Sebarkan Teori Konspirasi, Kebakaran Hutan Hawaii Disebabkan Senjata Laser

SABTU, 12 AGUSTUS 2023 | 13:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah teori konspirasi muncul di tengah peristiwa kebakaran hutan di Hawaii, menuding peristiwa tersebut tidak terjadi secara alami melainkan disebabkan oleh senjata energi terarah (DEW) pemerintah federal.

Pengguna media sosial mengedarkan foto sinar dan laser yang mereka klaim diambil dari Hawaii sebelum peristiwa kebakaran di Pulau Maui yang mematikan terjadi. Sedikitnya 55 orang tewas dalam insiden ini.

"Jika kebakaran di Hawaii itu alami, ada apa ini?" komentar seorang pengguna di media sosial X.

Platform menandai postingan dengan peringatan yang berbunyi, "Gambar menangkap peristiwa yang terjadi di Michigan pada 2018, bukan peristiwa terkini di Hawaii."

Tokoh sayap kanan Stew Peters ikut memanaskan teori konspirasi tersebut.

"The Directed Energy Weapons (DEW) yang digunakan di Hawaii cukup kuat untuk membakar Samudra Pasifik," kata Peters, seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (12/8).

Menurut Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) AS, DEW melibatkan laser berenergi tinggi dan elektromagnetik berkekuatan tinggi lainnya yang menggunakan energi elektromagnetik terkonsentrasi. Alat ini digunakan untuk memerangi pasukan dan aset musuh.

Meskipun Departemen Pertahanan telah menghabiskan 1 miliar dolar AS setiap tahun untuk mengembangkan senjata-senjata ini untuk menjatuhkan ancaman rudal dan drone, sebuah laporan GAO pada April 2023 mengatakan departemen tersebut mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini di luar laboratorium karena kurangnya perencanaan transisi.

Konspirasi baru tampaknya muncul dari fakta bahwa Laboratorium Penelitian Angkatan Udara telah mengabdikan seluruh sayap untuk mengembangkan DEW untuk semua lalu lintas udara yang memotong wilayah udara dan perairan teritorial Hawaii pada tahun 2007. Direktorat Energi Terarah terletak di Pangkalan Angkatan Udara Kirtland di New Mexico.

Sementara teori konspirasi mencuat, pejabat negara bagian mengatakan bahwa berbagai bentuk cuaca ekstrem, seperti kondisi kering, kelembapan rendah, dan angin kencang, menyebabkan Hawaii mengalami kebakaran hutan ekstrem, tetapi penyebab pastinya masih harus ditentukan.

"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya menyulut api, tapi kami diberitahu sebelumnya oleh Layanan Cuaca Nasional bahwa kami berada dalam situasi bendera merah. Jadi itu adalah kondisi kering untuk waktu yang lama, yang membuat pepohonan, dan segalanya kering," kata Mayor Jenderal Kenneth Hara dari Departemen Pertahanan Hawaii.

Kobaran api dimulai saat terjadi kebakaran semak yang tersebar pada awal minggu ini, tetapi penyebaran cepat yang dipicu oleh kurangnya kelembapan dan angin kencang dari Badai Dora mengubahnya menjadi kebakaran hutan paling mematikan yang terlihat di AS sejak 2018.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya