Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Krisis Populasi, Lebih dari 40 Persen Wanita Jepang Tidak akan Memiliki Anak

RABU, 09 AGUSTUS 2023 | 22:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

  Angka kelahiran yang semakin rendah di Jepang dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi keprihatinan utama bagi negara itu yang tengah menghadapi tantangan menuanya populasi.

Menurut laporan terbaru yang dikutip oleh surat kabar Nikkei, 42 persen wanita dewasa Jepang diprediksi tidak akan memiliki anak dalam hidup mereka.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa dalam datanya, sekitar seperempat wanita yang lahir pada tahun 2005 diprediksi tidak akan memiliki keturunan, yang menyebabkan tingginya krisis populasi di negara itu.

Namun, data dari National Institute of Population and Social Security Research Jepang menunjukkan bahwa masih ada sepertiga dari generasi tersebut yang memilih untuk memiliki anak, meskipun banyaknya tantangan sosial dan ekonomi di negara maju tersebut.

Menurut laporan tersebut, tidak hanya wanita, persentase pria yang tidak memiliki anak juga menunjukkan data signifikan, yang mencapai 50 persen.

Berdasarkan laporan yang dimuat Hindustan Times, Rabu (9/8), kelompok riset pemerintah saat ini sedang mempersiapkan laporan yang akan segera diterbitkan, untuk menyoroti dampak terhadap struktur demografis yang akan dihadapi negara itu dari rendahnya tingkat kelahiran.

“Para ahli demografi telah mengidentifikasi tren ini sebagai permasalahan kritis yang perlu segera diatasi,” bunyi laporan tersebut.

Tahun lalu, negara tersebut mencatat angka kelahiran terendah dalam sejarahnya, yang melanjutkan tren penurunan selama tujuh tahun berturut-turut.

Dampaknya telah dirasakan dalam penurunan angka tenaga kerja yang semakin terbatas, serta menurunnya jumlah pembayar pajak yang dapat mendukung ekonomi terbesar ketiga di dunia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya