Berita

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tetapkan DK dan SB sebagai tersangka dalam kasus dugaan peretasan kartu kredit/RMOL

Presisi

Begini Modus Pelaku Peretasan Kartu Kredit yang Rugikan WN Jepang Hingga Rp1,6 Miliar

RABU, 09 AGUSTUS 2023 | 04:28 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Menjebol akses kartu kredit korban, jadi cara DK dan SB menguras harta dengan membeli barang elektronik mencapai Rp1,6 miliar.

Kasus ini sendiri terungkap bermula dari adanya laporan 8 orang pemilik kartu kredit di Jepang, yang memiliki tagihan transaksi pembelian tapi merasa tidak pernah memesan.

Berdasar dari laporan tersebut, Bareskrim Polri langsung bergerak dan menetapkan keduanya sebagai tersangka.

“Modusnya dua orang ini saling kerjasama dan otaknya (tersangka) DK. (Tersangka) SB saat kejadian tindak pidana ini di ada di Jepang, dia hanya ditugaskan oleh DK untuk mengaktifkan komputernya di Jepang. Setelah komputer aktif diremote (dikendalikan) oleh DK," kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).

"Tujuannya jelas untuk mengelabui, padahal otak pelaku di Indonesia, komputernya di Jepang,” sambung Adi Vivid.

Usai memperoleh akses kartu kredit yang diretas, pelaku kemudian membelanjakannya di marketplace Jepang. Pembelanjaan tersebut mencapai Rp 1,6 miliar.

Adi Vivid menyebutkan, untuk tersangka DK kini menjalani proses penahanan di Bareskrim Polri. Sedangkan SB menjalani proses hukum di Kepolisian Osaka, Jepang.

Kini para tersangka dijerat dengan pasal berlapis mulai Pasal 46 ayat 1, 2, 3 Jo Pasal 30 ayat 1, 2, 3 UU ITE terkait ilegal akses, Pasal 48 ayat 1 Jo Pasal 32 ayat 1 UU ITE, Pasal 51 ayat 1 Jo Pasal 35 UU ITE dan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman pidana di atas 5 tahun penjara.

Populer

Inilah 3 Kandidat Kepala Badan Penerimaan Negara

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:13

Identitas Tersangka Korupsi Rp3,451 Triliun: Enam Petinggi LPEI, Satu Swasta

Kamis, 01 Agustus 2024 | 10:11

60 Pegawai Main Judol, Pimpinan KPK: Cuma Iseng

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:23

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

Ramalan Rocky Gerung: 30 Hari ke Depan Krisis Beras Berubah Jadi Krisis Sosial

Jumat, 02 Agustus 2024 | 22:43

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

UPDATE

Perusahaan Indonesia Ekspor Ribuan Liter Cairan Pengurang Emisi ke Jepang

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:50

Pemerintah Siap-Siap Dirujak Warga jika Perayaan HUT RI Boros

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:41

RI Targetkan Kesepakatan 3,5 Miliar Dolar AS di IAF ke-2

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:34

Ekonom Nilai Harga BBM Nonsubsidi Perlu Naik

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:30

Sheikh Hasina akan Kembali ke Bangladesh untuk Ikut Pemilu

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:18

Robot Taksi Makin Populer di China, Bikin Driver Taksi Online Resah

Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:10

Masyarakat 3T Bisa Nikmati Layanan Keuangan Bersama Mandiri Agen

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:53

Mendag Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Lampung

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:53

Ribut dengan Elon Musk, Presiden Venezuela Putuskan Blokir X

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:53

1.200 Pekerja Teknologi Siap Dukung Kamala Harris di Pilpres AS

Jumat, 09 Agustus 2024 | 14:51

Selengkapnya