Berita

Potret ledakan besar yang mengguncang Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020 lalu/Net

Dunia

Lebanon Peringati Tiga Tahun Ledakan Dahsyat di Beirut

JUMAT, 04 AGUSTUS 2023 | 13:40 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bencana ledakan dahsyat yang terjadi di pelabuhan Beirut tiga tahun lalu diperingati oleh masyarakat Lebanon pada Jumat (4/8).

Ledakan yang terjadi pada 4 Agustus 2020 itu tercatat telah menewaskan sekitar 220 orang dan melukai sedikitnya 6.500 orang.

Namun hingga saat ini, penyelidikan atas penyebab tragedi itu masih terhenti, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi para kerabat korban yang menuntut keadilan.

Untuk mengenang mereka yang tewas dalam ledakan dan untuk menuntut keadilan, kelompok aktivis utama yang mewakili para korban menyerukan pawai protes pada Jumat sore di pelabuhan.

"Peradilan dibelenggu, keadilan di luar jangkauan, dan kebenaran diselimuti," kata Rima al-Zahed, yang saudara laki-lakinya menjadi korban tewas dalam ledakan mengerikan itu.

"Ini adalah hari peringatan, berkabung, dan protes terhadap negara Lebanon yang mempolitisasi tujuan kami dan ikut campur dalam peradilan," tambahnya, seperti dimuat France24.

Penyebab ledakan itu diduga dipicu oleh kebakaran di sebuah gudang tempat bahan kimia amonium nitrat industri disimpan sembarangan selama bertahun-tahun.

Namun, sejak awal, proses penyelidikan telah dihadang oleh banyak tantangan politik dan hukum, yang membuat keadilan tidak dapat ditegakkan hingga hari ini.

Pada Desember 2020, penyelidik utama, Fadi Sawan, berhasil mendakwa mantan perdana menteri Hassan Diab dan tiga mantan menteri karena kelalaian mereka. Tetapi, Sawan kemudian dicopot dari jabatannya setelah tekanan politik yang meningkat.

Penggantinya, Tarek Bitar, juga menghadapi kesulitan yang sama dalam mencari keadilan karena sulitnya mencabut kekebalan parlemen di Beirut, bagi anggota parlemen yang sebelumnya menjabat sebagai menteri.

Namun, Januari ini, Bitar memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan dengan mendakwa delapan tersangka baru, termasuk pejabat keamanan tingkat tinggi dan jaksa tinggi Lebanon, Ghassan Oueidat.

Meskipun Bitar bertekad untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban, namun dia sendiri telah dihadapkan dengan tekanan politik, dengan beberapa politisi dan pejabat berusaha menghentikan upayanya dengan membuat berbagai tuduhan kontroversial terhadapnya.

Untuk itu, dalam peringatan tiga tahun ini, lebih dari 300 individu dan organisasi, termasuk Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International, kembali mendesak PBB untuk membentuk misi pencarian fakta yang independen, untuk menyelidiki bencana ledakan tersebut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya