Kelompok negara Islam atau ISIS akhirnya mengkonfirmasi kematian pemimpinnya Abu Hussein Al Husseini Al Qurashi dalam sebuah rekaman yang diposting di saluran Telegram mereka.
The National melaporkan Kamis (3/8), seorang juru bicara ISIS membenarkan kabar kematian Al Qurashi yang dikatakannya tewas setelah bentrokan langsung dengan kelompok ekstremis Hayat Tahrir Al Sham di Provinsi Idlib Suriah.
Dia mengatakan kelompok tersebut telah mengumumkan Abu Hafs Al Hashimi Al Qurashi sebagai pemimpin barunya.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada April lalu mengumumkan bahwa pemimpin ISIS telah terbunuh di Suriah dalam operasi yang dilakukan oleh badan intelijen MIT Turki.
"Tersangka pemimpin Daesh (ISIS), nama kode Abu Hussein Al Qurashi, telah dilumpuhkan dalam operasi yang dilakukan kemarin oleh MIT di Suriah," kata Erdogan kepada penyiar TRT Turk saat itu.
Ia mengatakan MIT sudah mengikuti Al Qurashi sejak lama.
Turki telah memiliki pasukan di Suriah utara sejak 2020 dan mengendalikan seluruh zona dengan bantuan pasukan pembantu Suriah.
Setelah menaklukkan sebagian besar Irak dan Suriah pada tahun 2014, ISIS menghadapi kenyataan bahwa kekhalifahan yang diproklamirkan sendiri runtuh di bawah gelombang serangan.
Mereka dikalahkan di Irak pada 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian, tetapi sel-sel tidur masih melakukan serangan di kedua negara.
Pada November tahun lalu, ISIS mengatakan pemimpin sebelumnya, Abu Hasan Al Hashimi Al Qurashi, telah tewas.
Pendahulunya, Abu Ibrahim Al Qurashi, tewas pada Februari tahun lalu dalam serangan AS di Provinsi Idlib, Suriah.
Khalifah pertama kelompok itu, Abu Bakr Al Baghdadi, juga tewas di Idlib dalam serangan AS pada Oktober 2019.