Berita

Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah/Net

Politik

Dugaan Fahri Hamzah, Panji Gumilang Produk Intelijen Asing

KAMIS, 03 AGUSTUS 2023 | 07:24 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Keganjilan dari bangunan megah milik Pondok Pesantren di Al Zaytun sudah lama diamati mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Apalagi, wajah para santri dan guru di ponpes itu menyiratkan tanda-tanda ketegangan.

Menurut Fahri, hanya Panji Gumilang sebagai pimpinan pondok yang tampak tersenyum dalam ponpes yang berdiri di Indramayu, Jawa Barat tersebut.

“Para pejabat dan aparat datang lalu lalang memuji berdecak kagum,” ujarnya lewat akun media sosial X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Kamis (3/8).


Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini lantas bercerita bahwa mentor yang juga gurunya, Adi Sasono sempat ikut kagum dengan Al Zaytun. Menteri Koperasi era Presiden Habibie itu, sambung Fahri, memang pengagum karya murni anak negeri.

Khusus untuk Al Zaytun, Adi Sasono kagum dengan presentasi Panji tentang metode pembiayaan Santri dengan menanam Sebatang pohon jati.

“Kata Panji, sebatang pohon jati bisa mengantarkan seorang anak bersekolah pada setiap jenjang. Sehingga beberapa pohon jati bisa mengantarkan seorang anak ber kuliah sampai doktor di luar negeri,” kenang Fahri Hamzah.

Namun demikian, dia lantas meyakinkan ke Adi Sasono bahwa ada yang aneh di balik bangunan megah dan aksi teatrikal Panji sejak awal. Adi Sasono lantas tersadar saat Panji diundang ke Jakarta untuk sebuah gerakan yang lebih konkret.

“(Kala itu) Panji tidak mau berada di belakang ia harus memimpin, karena kata dia, dia tidak boleh dipimpin orang lain,” sambung Fahri.

Singkatnya, Fahri Hamzah menduga, kalau bukan sebuah gerakan bawah tanah yang membiayai Al Zaytun, pasti ada pembiayaan dari pihak intelijen. Dengan status tersangka yang sekarang disandang Panji Gumilang, maka dia berkesimpulan bahwa Panji bukan produk intelijen lokal, melainkan intelijen asing.

“Atau mungkin saja, dalam dunia intelijen, Ada agen ada properti atau barang barang intelijen yang dapat dimusnahkan setiap saat,” tegasnya.

Terlepas dari itu, dia mengingatkan bahwa hal serupa kini memang banyak terjadi di kalangan Islam. Properti intelijen semacam ini memiliki daya rusak kepada bangsa dan umat.

“Tapi jika mereka sudah habis masa waktu dipakai, maka mereka seketika dapat dimusnahkan. Kasus Panji dan Al-Zaytun harusnya menjadi pelajaran penting bagi bangsa kita dan umat Islam secara khusus,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya