Aksi unjuk rasa Aliansi Peduli Masyarakat Sorong (APMS) di depan kantor Kemendagri, Jakarta/Ist
Aliansi Pedulu Masyarakat Sorong (APMS) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendesak Yan Piet Mosso tidak diperpanjang sebagai Pj Bupati Sorong.
Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Peduli Sorong, Ari Syahputra mengatakan, telah satu tahun lamanya janji Pj Bupati Sorong untuk memperbaiki ruas jalan di Distrik Sengkeduk sepanjang kurang lebih 15 km tak kunjung direalisasikan.
“Harga (apapun) juga akan menjadi tidak stabil jika akses jalannya rusak. Dalam hal ini kami melihat ada kemiskinan yang diciptakan oleh pimpinanya sendiri kepada rakyat Sorong,” kata Ari saat aksi di depan Kemendagri, Rabu (2/8).
Bukan memikirkan kesejahteraan rakyat, kata Ari, Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso justru memikirkan kepentingannya sendiri dengan melakukan pengadaan empat mobil baru.
Padahal, Ari membeberkan, Kabupaten Sorong masuk ke dalam salah satu kabupaten yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem. Angka kemiskinan Kabupaten Sorong berada pada level 26,78 persen pada 2022. Sementara itu, angka prevalensi balita stunting sekitar 23,8 persen.
“PJ Bupati Sorong malah asik beli mobil baru. Sangat tidak etis, terkesan tidak memiliki empati terhadap rakyatnya,” sesal Ari.
Oleh karena itu, ia meminta agar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengevaluasi Yan Piet Mosso sebagai Pj Bupati Sorong lantaran tidak memiliki orientasi pembangunan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat.
“Meminta Kemendagri untuk tidak memperpanjang kembali posisi Yan Piet Mosso sebagai Pj Bupati Sorong,” tegasnya.
Selain itu, aliansi masyarakat Sorong ini juga meminta agar BPK memeriksa dan mengaudit pengelolaan keuangan pemerintah Kabupaten Sorong yang dianggap tidak transparan.