Berita

Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan/Net

Dunia

Turkiye Berupaya Lawan Kejahatan Rasial Anti-Islam Bersama OKI

SELASA, 01 AGUSTUS 2023 | 16:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Setelah maraknya tindakan kejahatan rasial anti-Islam di Denmark dan Swedia, Turkiye tengah mengerahkan upaya maksimal untuk melawan rasisme dan intoleransi, termasuk dengan meningkatkan pemantauan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, dalam pertemuan video yang diadakan dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Senin (31/7).

Dalam pernyataannya, diplomat tersebut mengatakan bahwa ia akan mengadvokasi seperangkat prinsip dan aktif memantau penerapannya di negara-negara yang memiliki kejahatan rasial tertinggi.

"Turkiye akan berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki mengenai masalah ini dengan anggota OKI, serta dengan organisasi seperti Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Majelis Parlemen Dewan Eropa, dan Komisi Eropa untuk Melawan Rasisme dan Intoleransi," bunyi pernyataan tersebut.

Pertemuan OKI digelar untuk membahas serangan penodaan Al Quran baru-baru ini dan membahas isu kejahatan rasial anti-Islam untuk memperkuat langkah-langkah mereka dalam melawan diskriminasi berdasarkan agama atau etnis.

Selama pertemuan video, banyak menteri anggota yang menekankan pentingnya menjangkau negara-negara Barat dan badan-badan internasional, terutama di Eropa, untuk memantau situasi tersebut dengan baik.

Mengutip TRT World, Selasa (1/8), dalam pertemuan itu OKI telah memberi tanggapan positif atas inisiatif Kuwait yang mendistribusikan 100.000 eksemplar kitab suci Al Quran di Swedia yang telah diterjemahkan dalam bahasa lokal, sebagai respon atas kejahatan rasial di negara itu.

Organisasi ini menyerukan negara-negara anggotanya untuk menunjukkan reaksi serupa, yang merespon insiden pembakaran Al Quran di negara-negara tertentu dengan mempertimbangkan hubungan bilateral mereka dalam konteks hubungan politik, ekonomi, dan budaya.

Untuk itu, anggota OKI juga telah mengajukan permintaan kepada PBB untuk menunjuk pelapor khusus dengan tujuan mengatasi Islamofobia di berbagai negara, khususnya negara-negara dengan kasus kejahatan rasial yang tinggi.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya