Rektor Universitas Stanford, Marc Tessier-Lavigne/Net
Rektor Universitas Stanford, Marc Tessier-Lavigne mengumumkan pengunduran diri setelah beberapa penelitiannya dipertanyakan.
Dalam sebuah pernyataan kepada mahasiswa dan staf, Tessier-Lavigne mengatakan akan resmi mengundurkan diri pada 31 Agustus 2023.
Tessier-Lavigne mengatakan dia mengundurkan diri karena dia berharap perdebatan tentang kemampuannya untuk memimpin universitas dapat berhenti.
Kendati begitu, dia akan tetap berada di fakultas sebagai profesor biologi. Dia juga mengatakan akan melanjutkan penelitiannya terkait perkembangan otak dan degenerasi saraf.
Tessier-Lavigne, yang sudah menjadi rektor selama hampir tujuh tahun, mengundurkan diri usai dewan pengawas meluncurkan tinjauan terkait penelitiannya pada Desember.
Tinjauan dilakukan setelah tuduhan pelanggaran ditayangkan di PubPeer, sebuah situs web tempat anggota komunitas ilmiah dapat mengangkat masalah atau kekhawatiran terkait publikasi ilmiah.
New York Post menyebut, tinjauan tersebut menilai 12 makalah yang dikerjakan Tessier-Lavigne, dengan dia adalah penulis utama lima di antaranya.
Salah satunya merupakan makalah yang diterbitkan di jurnal ilmiah Nature pada 2009. Makalah tersebut mengusulkan model neurodegenerasi, yang dapat memiliki potensi besar untuk penelitian dan terapi penyakit Alzheimer.
Panel menyebut makalah tersebut memiliki banyak masalah, termasuk kurangnya ketelitian dalam pengembangannya.