Berita

Direktur eksekutif Indef, Tauhid Ahmad/Net

Politik

Indef: Keuangan Negara Surplus, Tapi Kontraproduktif

RABU, 19 JULI 2023 | 04:42 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Gambaran keuangan negara lewat APBN membuat sumringah masyarakat. Pasalnya tercatat mengalami surplus luar biasa, sebesar 66,9 persen pada semester awal 2023.

Penopang surplus keuangan negara itu didorong penerimaan pajak negara sebesar 9,9 persen, meski penerimaan dari cukai merosot hingga 18,8 persen.

Di balik kebahagiaan catatan surplus, Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, mengkhawatirkan meroketnya penerimaan negara itu justru kontraproduktif dengan kondisi ekonomi yang terjadi di lapangan, terutama pasar mikro.

“Apakah di tengah-tengah situasi kita sangat membutuhkan, uang surplus, ini penting bagi perekonomian atau justru sebaliknya? Ini kontraproduktif terhadap perekonomian kita,” kata Tauhid, di acara diskusi virtual Indef dengan tema “Surplus APBN buat Siapa? Evaluasi Realisasi APBN Semester I 2023”, Selasa (18/7).

Dia menguraikan, kontraproduktif perekonomian negara dicatat dalam hasil analisis Badan Pusat Statistik yang menggariskan terjadi penurunan yang cukup dahsyat terutama dari sisi ekspor sebesar 5,08 persen month on month (MoM) dan 21,18 persen year on year (YoY).

Meski demikian, kata Tauhid, situasi kurang bagus dari ekspor itu mampu ditopang penurunan impor, yang juga jauh lebih tinggi. Sehingga, ekonomi negara masih mengalami surplus sebesar kurang lebih sekitar Rp3 miliar.

“Untung karena ada penurunan impor sebesar 19,4 persen. Artinya apa? Dalam waktu ke depan sumbangan ekspor-impor dalam pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan cukup dahsyat, dan dikhawatirkan mengurangi sumbangan perdagangan internasional ekspor-impor dalam perekonomian,” urainya.

Menurutnya, nilai surplus APBN perlu hadir dalam situasi suram itu, untuk menopang agar aktivitas ekspor-impor tidak mengalami mimpi buruk. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

“Nah, di saat itulah, APBN harusnya menjadi penopang ekonomi kita terus tumbuh, tapi nyatanya belum mampu melakukan optimalisasi, terutama dari sisi belanja kita,” katanya.

“Saya kira tumbuhnya 0,9 persen masih jauh terutama non K/L ataupun transfer daerah yang masih negatif pertumbuhannya sampai semester 1,” pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya