Berita

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto/Ist

Politik

"Honden en Inlander Verboden", Prabowo: Jangan Hina Rakyat Saya

MINGGU, 16 JULI 2023 | 15:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku pernah membaca tulisan dalam bahasa Belanda di sebuah kolam renang, yang artinya "Anjing dan Pribumi Dilarang". Itu yang membuatnya berhasrat kuat membangun bangsa dan negara Indonesia.

Cerita itu disampaikan Prabowo secara langsung di hadapan ribuan kader pada konsolidasi kader Gerindra, di GOR Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (16/7).

Waktu itu, Prabowo mulai mengisahkan, dia berpangkat letnan, tepatnya pada 1978. Ada sebuah kolam renang bekas Belanda di Manggarai.


Di dalamnya terdapat prasasti yang sudah tertutup lumut. Dipicu rasa penasaran, Prabowo membersihkan lumut itu. Dia terkejut saat membaca tulisan di prasasti itu.

"Saya bersihkan prasasti itu, saya kaget, di situ ada kata-kata dalam bahasa Belanda "Honden en Inlander Verboden", yang artinya "Anjing dan Pribumi Dilarang"," katanya.

"Jadi, kita-kita ini tidak boleh masuk kolam renang kalau zaman Belanda, karena kita dinilai lebih rendah dari anjing. Saya saksi, saya lihat, kok bangsa saya dianggap lebih rendah dari anjing?" Prabowo balik bertanya.

Meski begitu dia mengajak kadernya tidak dendam dan membenci, sesuai ajaran orang tua terdahulu, maupun ajaran dari semua agama yang ada di Indonesia.

"Jadi, kalau ada yang tanya, kenapa Prabowo begitu bertekad, begitu berhasrat, begitu keras kemauan dan kehendaknya membangun bangsa dan rakyatnya, itu sebabnya, karena saya merasa bangsa saya tertindas, rakyat saya dihina, rakyat saya dianggap lebih rendah dari anjing, saya tidak rela, saya ingin bangsa ini terhormat," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya