Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Diduga Kuat Kembangkan Senjata Baru, Targetkan Saraf Otak

MINGGU, 16 JULI 2023 | 12:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah laporan dari kelompok analis CCP Biothreats Initiative menyebut Partai Komunis China (PKC) dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sedang mengembangkan senjata baru yang dapat mengganggu kinerja otak.

Sebuah dokumen yang disebut milik PKC menunjukkan Beijing mengembangkan metode untuk mengganggu pikiran personel militer hingga pejabat pemerintah.

"Tidak diketahui banyak orang, PKC dan PLA telah memantapkan diri mereka sebagai pemimpin dunia dalam pengembangan senjata neurostrike," kata CCP Biothreats Initiative, seperti dikutip New York Post, Minggu (16/7).

Kelompok CCP Biothreats Initiative terdiri dari mantan ahli mikrobiologi Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), mantan perwira intelijen Angkatan Udara AS, dan peneliti senior di National University of Singapore East Asian Institute.

Mereka mengklaim Beijing mengembangkan senjata menggunakan gelombang mikro dan energi terarah untuk "menyerang, atau bahkan mengendalikan, otak mamalia (termasuk manusia)”.

“Namun, persenjataan ilmu saraf PKC jauh melampaui cakupan dan pemahaman senjata gelombang mikro klasik,” klaim mereka.

Kendati begitu, dokumen 12 halaman dari PKC itu tidak berisi detail mengenai senjata tersebut, termasuk bagaimana mereka bekerja.

Sementara itu, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, AS melaporkan ada 1.500 insiden kesehatan anomali di antara para diplomat. Mereka mengalami serangkaian gejala yang tidak dapat dijelaskan, termasuk gangguan pendengaran, vertigo, mual, dan "kabut otak".

Hal ini dijuluki "sindrom Havana" karena pusatnya adalah misi diplomatik AS di Kuba.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya