Gelombang panas melanda sebagian besar wilayah di Yunani dengan suhu yang diperkirakan melewati 40 derajat Celcius.
Pihak berwenang bahkan terpaksa menutup sementara objek wisata Akropolis Athena pada Jumat (14/7) waktu setempat.
Menurut Menteri Kebudayaan Yunani Lina Mendoni, penutupan akan berlangsung selama jam-jam panas antara tengah hingga sore hari dan kemungkinan akan kembali dilakukan keesokan harinya.
"Akses ke situs arkeologi yang terdaftar di UNESCO yang berasal dari zaman kuno akan ditangguhkan antara tengah hari dan 17:00 sebelum dibuka kembali untuk melindungi pekerja dan pengunjung," kata Mendoni, seperti dikutip dari
AFP.
"Kemungkinan besar kami akan mengambil tindakan yang sama besok (Sabtu)," kata menteri.
"Suhu diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius di Athena pada Jumat dan Sabtu, tetapi di puncak Acropolis tubuh manusia terasa jauh lebih panas," tambahnya.
Situs wisata populer lainnya yang mengelilingi Batu Suci tempat Akropolis berdiri, seperti Agora Kuno, akan tetap dibuka.
Acropolis, yang mengalami peningkatan besar dalam jumlah pengunjung dalam beberapa bulan terakhir, biasanya buka mulai pukul 08.00 hingga 20.00 setiap hari.
Gelombang panas musim panas melanda beberapa negara Mediterania, dengan peramal cuaca memprediksi merkuri melonjak melewati 40 derajat Celcius di Yunani utara dan barat.
Pihak berwenang dalam beberapa hari terakhir telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Palang Merah dikerahkan di Acropolis pada Kamis untuk membagikan botol air dan membantu pengunjung yang menderita panas.
Tempat berlindung didirikan di dekat pintu masuk pada awal minggu untuk melindungi ribuan wisatawan yang datang untuk mengagumi Parthenon di Acropolis.
Pihak berwenang juga telah memperingatkan tentang risiko kebakaran yang lebih besar, terutama di daerah di mana angin kencang diperkirakan terjadi.
Yunani mengalami kebakaran hutan besar pada tahun 2021 karena gelombang panas yang sangat hebat melanda negara itu.