Berita

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki/Net

Dunia

Polandia Desak Ukraina Izinkan Penggalian Makam Korban Pembantaian Perang Dunia II

RABU, 12 JULI 2023 | 23:08 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Hubungan antara Polandia dan Ukraina tidak akan sepenuhnya damai jika jenazah korban pembantaian Perang Dunia II belum ditemukan dan dimakamkan dengan layak.

Begitu yang disampaikan Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki dalam upacara peringatan di Warsawa pada Selasa (11/7).

Selama beberapa generasi, hubungan kedua negara menjadi lebih tegang, setelah tragedi Volhynia, di mana kaum nasionalis Ukraina melakukan pembataian terhadap orang-orang Polandia antara tahun 1943 hingga 1945.

Dalam pidatonya, Morawiecki menyebut kejadian tersebut sebagai kejahatan genosida.

"Kejahatan itu sangat unik sehingga harus disebut dengan genosida," ujarnya, seperti dimuat Reuters.

Oleh sebab itu, PM Polandia mendesak agar pemerintah Ukraina mengizinkan proses penggalian, sehingga jenazah korban Volhynia dapat diidentifikasi dan dimakamkan secara layak.

"Tidak akan ada rekonsiliasi akhir untuk Polandia-Ukraina tanpa menemukan semua jenazah dan melaksanakan penghormatan terakhir untuk mereka," kata Morawiecki.

Polandia mengatakan lebih dari 100 ribu orang Polandia tewas dalam pembantaian oleh kaum nasionalis Ukraina. Ribuan orang Ukraina juga tewas dalam pembunuhan balasan.

Daerah tempat pembantaian terjadi, dihuni oleh orang Polandia dan Ukraina. Sebelum Perang Dunia dan sebelum diduduki Uni Soviet, Volhynia adalah bagian dari Polandia. Tetapi saat ini wilayah tersebut resmi di bawah kekuasaan Kyiv.

Pada 2013, parlemen Polandia mengakui pembantaian oleh Tentara Pemberontak Ukraina (UPA) selama Perang Dunia II sebagai pembersihan etnis melalui kejahatan genosida.

Ukraina tidak menerima pernyataan itu dan sering menyebut peristiwa Volhynia sebagai bagian dari konflik antara Polandia dan Ukraina yang mempengaruhi kedua negara.

Kemudian pada 2017, Ukraina melarang otoritas Polandia mencari korban di wilayahnya. Namun, pada 2022, Kyiv memberikan izin kepada Polandia untuk mencari korban di satu desa.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya