Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hindari Stres dan Lindungi Anak-anak, Warga Australia Mulai Gunakan Lagi Ponsel Jadul

SELASA, 11 JULI 2023 | 06:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

warga Australia saat ini banyak yang memilih kembali menggunakan ponsel dengan fitur dasar ketimbang ponsel pintar atau feature phone.

Feature phone merupakan jenis ponsel yang digunakan pada awal tahun 2000-an, yang tanpa internet dan fitur sederhana.

Warga, yang kebanyakan orang tua, mengatakan alasan mereka beralih dari ponsel canggih ke feature phone yang hanya dapat menelepon serta mengirim pesan, yaitu karena ingin melindungi anak-anak mereka. Sementara yang lainnya mengatakan menginginkan lebih banyak waktu offline.

Penjualan ponsel semacam itu di Australia meningkat dua kali lipat dalam setahun terakhir, menghasilkan 8,2 persen dari pasar. Pembeli terbesar adalah orang tua yang melihat "ponsel bodoh" sebagai langkah cerdas untuk anak-anak mereka.

Penelitian menunjukkan anak-anak yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari di ponsel pintar berisiko lebih tinggi mengalami kecemasan dan stres.

Mereka juga cenderung mengalami gangguan produksi melatonin oleh cahaya biru yang dapat mempengaruhi tekanan darah, resistensi insulin, dan kualitas tidur.

"Ponsel bodoh" tanpa internet juga mengurangi paparan terhadap perundungan, pemangsa, dan pelanggaran privasi.

Mereka yang kembali menggunakan "ponsel bodoh" bahkan menjadi tren di TikTok, di antara kalangan generasi muda yang mengatakan bahwa mereka mulai muak menghabiskan seharian di perangkat mereka.  

"Kami pikir ada sebagian besar komunitas yang muak karena begitu mudah dihubungi," kata Nicole Jameson, pakar digital sekaligus direktur Dark Horse Agency, seperti dikutip dari 9News.

Sementara itu, Yvonne Parry dari Universitas Flinders mengatakan dia bisa melihat mengapa orang tua dan orang dewasa lainnya mengambil langkah tersebut, kembali menggunakan "ponsel bodoh".

"Banyak orang dewasa benar-benar memilih untuk kembali ke telepon bodoh di seluruh dunia, karena kemudian mereka merasa mengendalikan telepon, daripada telepon yang mengendalikan mereka dan hidup mereka," katanya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Sirkuit Mandalika Dapat Pujian dari Alex dan Marc Marquez

Jumat, 27 September 2024 | 20:07

Jokowi Bakal Serahkan Tanda Kehormatan untuk KRI Nanggala 402

Jumat, 27 September 2024 | 20:05

Singgung Masalah Keluarga, Paslon Nadi Dinilai Diskreditkan Perempuan

Jumat, 27 September 2024 | 19:47

Gugatan Praperadilan Ditolak, Status Tersangka Halim Ali Makin Kuat

Jumat, 27 September 2024 | 19:28

Aset Bank Mandiri Tumbuh 46 Persen Sejak 2020

Jumat, 27 September 2024 | 19:18

Akademisi: Jaksa Tidak Berwenang Jadi Penyidik Kasus Korupsi

Jumat, 27 September 2024 | 19:15

Shigeru Ishiba Menang Pemilu LDP, Siap Jadi PM Jepang Berikutnya

Jumat, 27 September 2024 | 19:14

AHY Resmikan Program Perbaikan Rumah di Jakarta Pusat

Jumat, 27 September 2024 | 18:56

Septic Tank di Tiongkok Meledak, Tinja Menyembur Hingga 10 Meter

Jumat, 27 September 2024 | 18:52

DKPP Minta Kantor Perwakilan di Setiap Provinsi

Jumat, 27 September 2024 | 18:51

Selengkapnya