Berita

Evan Gershkovich berdiri di belakang dinding kaca saat sidang pengadilan untuk mempertimbangkan banding atas penahanannya, pada 22 Juni 2023/Reuters

Dunia

Kembali Kunjungi Jurnalis yang Ditahan Rusia, Dubes AS: Gershkovich dalam Keadaan Sehat

SELASA, 04 JULI 2023 | 16:07 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditahan di penjara Rusia dipastikan berada dalam keadaan yang sehat dan baik.

Hal tersebut dilaporkan oleh Duta Besar AS untuk Rusia, Lynne Tracy, setelah ia kembali dari mengunjungi jurnalis Wall Street Journal, Evan Gershkovich, pada Senin (3/7).

Dalam pernyataannya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyampaikan perkembangan terbaru tentang pertemuan tersebut


"Duta Besar Tracy melaporkan bahwa Tuan Gershkovich dalam keadaan sehat dan tetap tegar, terlepas dari keadaannya. Pejabat Kedutaan Besar AS akan terus memberikan dukungan yang sesuai bagi Tuan Gershkovich dan keluarganya, dan kami berharap otoritas Rusia memberikan akses konsuler yang berkelanjutan," kata juru bicara tersebut.

Seperti dimuat New York Post, Selasa (4/7), pertemuan antara Lynne dan Gershkovich berlangsung untuk yang kedua kalinya di penjara Lefortovo Moskow, setelah akses konsuler sempat dipersulit pihak Rusia yang menolak memberikan izin komunikasi dengan Gershkovich kepada pejabat AS.

Namun, kemudian akses konsuler kembali diberikan Moskow, setelah pengadilan negara itu menolak permohonan pembebasan wartawan tersebut bulan lalu dan memutuskan agar dia tetap ditahan hingga 30 Agustus mendatang.

Gershkovich ditangkap pada 29 Maret oleh Dinas Keamanan Federal Rusia selama perjalanan liputan ke Yekaterinburg, yang berjarak sekitar 800 mil dari Moskow.

Pihak berwenang Rusia menuduhnya mengumpulkan informasi rahasia atas nama pemerintah AS. Meskipun Gershkovich, WSJ, dan pemerintah AS sendiri telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, dengan menyebutnya sebagai penangkapan yang salah dan menuai kecaman Barat.

Gershkovich menjadi koresponden AS pertama yang ditahan di Rusia atas tuduhan mata-mata sejak Perang Dingin, yang kini masih menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan komunitas jurnalis internasional.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya