Berita

Monyet toque, satwa endemik Sri Lanka/Net

Dunia

Sri Lanka Batalkan Ekspor 100 Ribu Monyet ke China

MINGGU, 02 JULI 2023 | 08:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sri Lanka memutuskan untuk membatalkan rencana ekspor sebanyak 100 ribu monyet toque ke China setelah mendapat kritik dari 30 kelompok pelindung hewan.

Monyet toque dengan nama latin macaca sinica merupakan monyet Dunia Lama berwarna coklat kemerahan yang endemik di Sri Lanka. Monyet jenis ini tidak dapat bertahan lama di luar lingkungan alamnya.

Kejaksaan Agung menginformasikan keputusan pemerintah kepada Pengadilan Tinggi, yang terakhir diatur untuk mendengarkan petisi untuk menghentikan rencana tersebut.


Kelompok pelindung lingkungan dan hewan, yang menentang penjualan tersebut, menyambut baik pengumuman tersebut. Mereka telah memperingatkan bahwa hewan tersebut dapat digunakan di kebun binatang dan laboratorium tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kesehatan para primata.

Bertindak atas nama Departemen Konservasi Margasatwa, Wakil Jaksa Agung Manohara Jayasinghe, membuat pengumuman tersebut setelah Pengadilan Banding menerima petisi yang menolak penangkapan dan ekspor monyet ke China.

“Saya sangat senang mendengar ini. Jika tidak (dibatalkan), monyet-monyet ini akan berakhir di restoran China,” kata Sanjeeva Jayawardena dari kelompok hak asasi hewan.

Pada April, perusahaan swasta China untuk mengirimkan 100 ribu monyet untuk dipajang di kebun binatang China. Ketika kabinet Sri Lanka menerima proposal tersebut, mereka mempertimbangkannya dan membentuk komite untuk mengevaluasinya.

Namun kelompok pecinta lingkungan dan hak hewan segera bereaksi memperingatkan bahwa hewan itu lebih mungkin berakhir di laboratorium untuk eksperimen biomedis daripada di kebun binatang China.

"Menggunakan hewan untuk keuntungan ekonomi dan membayar sebagian utang Sri Lanka tidak benar, juga tidak dapat diterima," ujar kelompok tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya