Berita

Aktivis lingkungan Greta Thunberg berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan pertama kelompok di Kyiv pada Kamis, 29 Juni 2023/Net

Dunia

Greta Thunberg Kecam Bencana Ekologis Dampak Perang Ukraina

JUMAT, 30 JUNI 2023 | 17:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perang yang terus berlanjut hingga satu setengah tahun terakhir,S telah berdampak besar tak hanya bagi manusia, tetapi juga lingkungan sekitar.

Aktivis lingkungan Greta Thunberg mengecam keras kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina dan kurangnya reaksi internasional terhadap masalah tersebut.

Selama kunjunganya ke Kyiv sebagai bagian dari delegasi internasional yang menyelidiki konsekuensi lingkungan dari perang militer pada Kamis (29/6), Thunberg mengutarakan keresahannya itu.


Menurut Thunberg, baik Rusia maupun Ukraina sudah sama-sama mengetahui bahwa perang yang mereka lakukan telah menciptakan ecocide atau perusakan lingkungan.

"Dan itulah mengapa mereka dengan sengaja menargetkan lingkungan dan mata pencaharian masyarakat serta menghancurkan kehidupan," ujarnya saat konferensi bersama penasihat Presiden Ukraina Andriy Yermak, seperti dimuat Alarabiya.

Thunberg juga mengecam keras kurangnya tanggapan internasional yang memadai terhadap bencana kerusakan lingkungan di zona perang.

“Saya kira reaksi dunia terhadap ekosida ini tidak cukup. Saya pikir reaksi apa pun saat ini masih tidak cukup," tegasnya.

Ia mendorong dibentuknya ruang bagi orang-orang yang terdampak, sehingga mereka dapat menceritakan kisah mereka dan berbagi informasi tentang apa yang terjadi di lapangan.

“Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk berbicara tentang ini dan mencoba menyebarkan kesadaran dan berbagi informasi tentang apa yang sedang terjadi," tuturnya.

Penghancuran bendungan Kakhovka di wilayah selatan Kherson enam Juli lalu telah membanjiri sebagian besar wilayah Kherson.

Bencana tersebut menewaskan puluhan orang dan memaksa ribuan lainnya mengungsi.

Ukraina menuduh Rusia meledakkan bendungan yang berada di bawah kendali Moskow, sementara Kremlin bersikeras bahwa Kyiv-lah yang menghancurkan bangunan era Soviet itu.

Selain bencana banjir, ada juga kekhawatiran akan risiko bencana di pembangkit listrik Zaporizhzhia Ukraina, yang saat ini berada di bawah kendali Rusia

Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) kerap memperingatkan bawa ada potensi kecelakaan nuklir di pabrik tersebut jika konflik militer terus terjadi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya