Berita

Anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan menerima perwakilan nelayan Pati dan Rembang, Jawa Tengah/Ist

Politik

Kapalnya Dibakar di Laut Kalbar, Nelayan Pati dan Rembang Mengadu ke Fraksi Partai Demokrat

SELASA, 27 JUNI 2023 | 13:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Nelayan Pati dan Rembang, Jawa Tengah, resah. Sudah enam kali kapal mereka dibakar di perairan Kalimantan Barat. Setelah melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri, mereka juga mengadu ke Fraksi Partai Demokrat DPR RI.

Aduan dari nelayan tersebut, diterima anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan. Hinca berharap, apa yang dialami nelayan itu dapat segera diusut.

“Kapal mereka dibakar, diduga oleh nelayan lokal sekitar Kubu Raya, Kalimantan Barat. Ini harus segera ditangani, ditengahi pihak berwajib,” kata Hinca Pandjaitan, dalam keterangannya, Selasa (27/6).


Menurut Hinca, jika aparat tidak menangani kasus ini dengan tegas sekaligus bijak, dikhawatirkan akan terjadi konflik horizontal.

“Karena ini sudah berulangkali. Harusnya, sekali kejadian saja sudah ada tindakan,” tegas Hinca.

Sementara itu, Muhid Juwono, perwakilan nelayan Pati dan Rembang menceritakan, dalam kasus terakhir, Kapal Wahana Nilan IV berangkat dari lokasi penangkapan ikan di sekitar Pulau Subi ke Pelabuhan Pangkalan, Jawa Tengah pada 19 Juni 2023.

Karena kekurangan es batu untuk menjaga kondisi ikan tetap segar, Wahana Nilam IV mengisi lima ton pada kapal penampung yang dinahkodai oleh WE.

Kapal ini kemudian melanjutkan perjalanan selama dua hari tiga malam memasuki wilayah Kepulauan Datu. Tanggal 21 Juni 2023 kapal didekati empat kapal dengan alat tangkap kapal cumi yang tanda daftar dan nama kapalnya ditutupi.

Merasa terancam, nakhoda Wahana Nilam IV menjauh. Terjadilah kejar-kejaran hingga sekitar setengah jam.

“Sekitar pukul setengah sepuluh, kapal Wahana Nilam IV ditangkap dan dikuasai ABK kapal cumi. Mereka merampas barang-barang seperti rokok, sembako, pesawat televisi dan memaksa nakhoda dan awak kapal pindah ke salah satu kapal mereka. Mereka juga meminta bensin,” kata Muhid.

ABK kapal nelayan dari Pati ini kemudian dibawa ke daratan sekitar dua sampai tiga jam perjalanan dari kapal mereka. Tak lama, mereka melihat kepulan asap dari Wahana Nilam.

Dari kesaksian seorang ABK, mereka melihat salah seorang perampas yang juga meminta bensin dan kemudian mengemudikan kapal untuk membawa mereka ke darat adalah ABK kapal Putri Nabila II. Ketika ditelusuri, data mengenai kapal ini lengkap baik pemilik maupun alamatnya di Kementerian Perhubungan.

“Jadi sebenarnya tidak sulit mengusutnya, asal ada kemauan dari pihak berwajib,” kata Muhid.

Muhid menambahkan, pihaknya juga mengumpulkan bukti lain, seperti postingan Facebook dari seseorang yang mengisyaratkan rencana pembakaran tersebut.

“Ini tidak manusiawi. Dari kasus-kasus ini, tidak ada kapal yang terbakar menggunakan alat cantrang di lokasi kejadian. Dan para nelayan berada di jalur pulang dari tempat penangkapan menuju laut Jawa," bebernya.

Berkenaan dengan itu, Hinca berjanji akan memberikan atensi penuh dan mengawasi proses hukum.

“Kita akan ingatkan pihak berwajib agar masalah ini segera ditangani dengan baik. Sekali lagi, terutama untuk mencegah terjadinya konflik horizontal,” demikian Hinca.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya