Berita

Rudal AIM-120 AMRAAM/Net

Dunia

AS Pesan Rp 17 Triliun Rudal AMRAAM untuk Dijual ke Ukraina sampai Singapura

MINGGU, 25 JUNI 2023 | 09:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Militer Amerika Serikat (AS) telah menyepakati pemesanan rudal AIM-120 Advanced Medium Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) dengan Raytheon Missiles and Defense (RTX) senilai 1,15 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 17,3 triliun.

Pentagon mengatakan, pemesanan dalam jumlah besar ini dibuat untuk memenuhi permintaan asing, yang sejauh ini mencapai 18 negara, seperti  Bahrain, Belgia, Bulgaria, Kanada, Finlandia, Hongaria, Italia, Jepang, Belanda, Norwegia, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Swiss , Ukraina, dan Inggris.

"RTX akan memproduksi rudal AMRAAM, sistem telemetri, dan suku cadang berdasarkan kontrak, selain memberikan dukungan teknik produksi," kata Pentagon, seperti dikutip Al Arabiya.


Diperkirakan perusahaan dapat menyelesaikan pesanan ini hingga 31 Januari 2027.

Menurut RTX, pesanan ini adalah kontrak rudal AMRAAM terbesar dan lot produksi kelima dari rudal yang sangat canggih. Perintah tersebut mencakup penyediaan rudal untuk Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut AS, serta akan mencakup konfigurasi AMRAAM terbaru, AIM-120 D-3 dan AIM-120 C-8.

“Terintegrasi pada 14 platform di 42 negara, AMRAAM adalah satu-satunya senjata udara-ke-udara yang diterjunkan dengan kemampuan untuk melawan ancaman rekan dalam jarak jauh,” kata Presiden RTX, Paul Ferraro.

AMRAAM adalah sistem rudal udara-ke-udara jarak menengah canggih yang memiliki kemampuan di segala cuaca, di luar jangkauan visual. Ini adalah senjata serbaguna yang dirancang untuk keunggulan udara dan pertahanan terhadap pesawat musuh.

Rudal ini menawarkan jangkauan, kecepatan, dan akurasi yang luar biasa, menjadikannya sangat efektif dalam melibatkan target pada jarak menengah dan jauh. Sistem panduan canggihnya, yang mencakup pelacak radar aktif, memungkinkannya untuk melacak dan melibatkan banyak target secara bersamaan, bahkan dalam lingkungan peperangan elektronik yang menantang.

Kemampuan AMRAAM untuk menyerang pesawat dan rudal jelajah memberikan lapisan pertahanan yang kritis bagi pasukan militer yang beroperasi di wilayah udara yang diperebutkan.

Rudal itu telah mengalami beberapa peningkatan selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kinerjanya, termasuk peningkatan dalam teknologi pencari dan peningkatan ketahanan terhadap penanggulangan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya