Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

PBB: Krisis Kemanusiaan di Haiti Capai Tingkat Terparah

RABU, 21 JUNI 2023 | 14:57 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Krisis kemanusiaan di Haiti telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan jumlah kelaparan dan kekerasan geng yang terus meluas di negara tersebut.

Hal itu disampaikan oleh direktur eksekutif dari dua badan PBB yang mengeluarkan peringatannya terkait kondisi mengerikan di negara berpenduduk 11 juta orang itu.

"Jumlah warga Haiti yang menghadapi kerawanan pangan mencapai tingkat darurat tertinggi kedua di dunia, dengan hampir 5 juta orang berjuang untuk makan setiap hari," kata direktur eksekutif Program Pangan Dunia (WFP), Cindy McCain, seperti dimuat Al Arabiya, Rabu (21/6).


Selain itu, menurut UNICEF, lebih dari 115.000 anak-anak di bawah usia 5 tahun juga diperkirakan mengalami kekurangan gizi tahun ini, meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu.

Kondisi mereka diperparah dengan bencana alam seperti banjir, dan gempa bumi yang beberapa bulan lalu menghantam negara itu, dan menyebabkan kerusakan yang meluas di Haiti. Namun, kurangnya perhatian dari dunia menjadi keprihatinan tersendiri bagi WFP dan UNICEF.

"Dalam banyak hal, Haiti telah terlupakan. Sangat mendesak bagi kita untuk segera memberikan perhatian yang layak," tambah Cindy McCain saat menyerukan penyelamatan untuk negara tersebut.

Masalah di Haiti semakin memburuk sejak  Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021 lalu dibunuh, yang membuat negara itu, khususnya wilayah Port-au-Prince dikuasai oleh 80 persen kelompok geng.

Kekerasan tersebut telah menyebabkan ribuan korban tewas, dan lonjakan kelaparan, di mana barang-barang tidak dapat bergerak secara bebas dan warga terpaksa tinggal di dalam rumah karena takut akan keselamatan mereka.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya