Berita

Demonstran pro-Ukraina melakukan aksi di Berlin, Jerman, menuntut lebih banyak senjata untuk Kyiv, 13 Juni 2023/Net

Dunia

Menlu Ukraina: Bantuan Militer Barat Belum Cukup, Kyiv Butuh Peluru dan Kendaraan Lapis Baja

SELASA, 20 JUNI 2023 | 08:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bantuan militer yang telah diberikan Barat untuk Kyiv sejauh ini dianggap belum cukup.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba menyatakan harapannya agar Barat terus memberikan dukungan.

Berbicara dengan televisi nasional pada Senin (19/6), Kuleba mengatakan senjata atau amunisi yang diberikan AS dan sekutunya baru bisa dibilang cukup jika Ukraina mampu mengalahkan Rusia.

“Ketika kita menang, saya akan mengatakan 'ada cukup senjata.' Tapi sampai saat itu, tidak akan cukup, berapa pun yang mereka kirimkan, karena jika tidak ada kemenangan, itu berarti tidak cukup,” kata Kuleba, seperti dikutip dari RT, Selasa (20/6).

"Apa yang paling dibutuhkan militer Ukraina saat ini adalah peluru artileri dan kendaraan lapis baja," tambahnya.

“Inilah yang dibutuhkan pasukan kita sekarang untuk serangan balasan, dan mereka mendapatkan persediaan ini setiap hari," lanjut Kuleba.

Menurut perkiraan Kementerian Pertahanan Rusia, AS dan sekutunya memasok Ukraina dengan bantuan militer senilai lebih dari 100 miliar dolar AS per Desember 2022.

Sejak saat itu, Barat juga telah mengirimkan ratusan kendaraan lapis baja untuk menggantikan kerugian Kyiv, termasuk Jerman yang mengirimkan tank Leopard 2 dan kendaraan tempur infanteri Bradley buatan AS. Keduanya mengalami kerugian besar dalam dua minggu terakhir pertempuran di front Zaporozhye.

Berbicara di konferensi industri Jerman pada Senin, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui bahwa stok senjata dan amunisi mereka habis dan perlu diisi ulang, mendesak industri militer Barat untuk meningkatkan produksi.

Sementara itu, pemerintah di Kiev membocorkan kepada New York Times bahwa banyak senjata yang dimintanya tidak pernah dikirimkan, sementara sebagian besar sistem bekas yang disumbangkan oleh Barat tidak dapat digunakan di medan perang dan harus dibongkar untuk diambil bagiannya.

Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa memasok senjata ke Ukraina membuat mereka menjadi pihak dalam konflik yang sedang berlangsung. AS dan sekutunya bersikeras bahwa mereka tidak terlibat, sambil berjanji untuk mendukung Ukraina selama diperlukan dengan senjata, peralatan, amunisi, dan uang tunai senilai ratusan juta dolar.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya