Berita

Daniel Ellsberg/Net

Dunia

Pengamat Daniel Ellsberg yang Dikenal Bocorkan Kebohongan AS di Perang Vietnam, Wafat dalam Usia 92 Tahun

SABTU, 17 JUNI 2023 | 13:23 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kabar duka datang dari seorang pengamat asal Amerika Serikat, Daniel Ellsberg, yang terkenal atas keberhasilannya mengungkap dokumen rahasia Washington di Perang Vietnam.

Ellsberg meninggal dunia di rumahnya pada Jumat (16/6). Menurut pihak keluarga, Ellsberg menutup mata di usia 92  tahun karena kanker pankreas yang diidapnya.

“Ayahku tersayang, #DanielEllsberg, meninggal pagi ini 16 Juni pukul 01.24 (waktu setempat), empat bulan setelah didiagnosis kanker pankreas," bunyi cuitan anaknya di Twitter, seperti dimuat Al-Jazeera.

Semasa hidupnya, Ellsberg pernah bekerja sebagai analis militer untuk Pentagon dan thinktank RAND Corporation.

Ia kecewa dengan perang AS di Vietnam, dan akhirnya membocorkan ribuah halaman dokumen Pentagon yang merinci kebohongan Washington tentang perang tersebut kepada media pada tahun 1971.

Kurang dari dua minggu setelah  Pentagon Papers diterbitkan, pengadilan memutuskan pers berhak menerbitkan materi yang dibocorkan oleh Ellsberg dan menyebarluaskannya.

Sementara Ellsberg didakwa oleh Pengadilan AS pada 1973 atas pencurian dan konspirasi berdasarkan Undang-Undang Spionase dengan ancaman hukuman penjara maksimal 115 tahun.

Tetapi dakwaan itu dibatalkan beberapa bulan setelahnya, karena kesalahan pemerintah dan pengumpulan bukti ilegal.

Setelah Pentagon Papers bocor, Henry Kissinger, seorang perancang Perang Vietnam AS dan kemudian menjadi penasihat keamanan nasional (di era Presiden Richard Nixon) menyebut Ellsberg sebagai orang paling berbahaya di Amerika yang harus dihentikan dengan segala cara.

Ellsberg tidak pernah berhenti, ia menghadapi puluhan kali penangkapan karena menentang kebijakan AS tentang senjata nuklir.

Bukunya tahun 2017, The Doomsday Machine: Confessions of a Nuclear Nuclear War Planner, merinci bahaya senjata nuklir dan posisinya dalam keamanan nasional AS.

Buku itu ditulis berdasarkan pengalamannya sebagai analis militer yang menangani isu nuklir antara tahun 1958 dan 1971.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya