Berita

Diskusi Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan di Cafe Sadjoe, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/6)/Ist

Pertahanan

Direktur Elsam: Konsep Keamanan Semesta Tidak Semata Andalkan Militer

JUMAT, 16 JUNI 2023 | 23:03 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ada pemaknaan yang tidak tepat dalam menafsirkan konsep kekaryaan militer. Terutama, dalam memaknai konsep keamanan semesta yang diimplementasikan dengan militerisasi.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) Wahyudi Djafar dalam diskusi Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan bertajuk "Involusi Sektor Pertahanan; Problem RUU TNI, Komando Teritorial, Peradilan Militer, dan Tugas Non-Militer" di Cafe Sadjoe, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/6).

"Kekaryaan militer dimaknai secara tidak tepat. Konsep tentang keamanan komprehensif direspons dengan militerisasi di mana seharusnya keamanan semesta tidak semata-mata mengandalkan militer," ujar Wahyudi.

Pernyataan Wahyudi itu, dicurahkan Wakil Direktur Program Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) M. Islah, yang menyoroti adanya program pengolahan pertanian dengan mengerahkan prajurit TNI.

Menurutnya, dalam program ketahanan pangan maka yang harus dikembangkan adalah kapasitas petani. Hal ini, jika melihat biaya yang tidak sedikit untuk membuka lahan pertanian baru.

"Pembuatan lahan pertanian membutuhkan biaya sangat mahal maka tidak boleh ada alih fungsi lahan pertanian. Seharusnya yang memiliki dan mengerjakan lahannya adalah harus petani," tuturnya.

Sementara yang terjadi hari ini, kata dia, kawasan hutan beralih fungsi menjadi lahan pertanian dan ditanami singkong. Dampak sosialnya adalah petani menjadi menganggur karena lahannya telah diambil alih.

"Padahal, kita butuh tentara yang profesional, serahkan urusan pangan kepada petani. Petani kita sejahtera, dan tentara kita juga menjadi profesional," tandasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya