Berita

Ilusterasi/Net

Dunia

Soroti Rencana Latihan Udara NATO di Jerman, Pakar: Ancaman Eropa Bukan Rusia, tapi AS

JUMAT, 16 JUNI 2023 | 07:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Latihan udara besar-besaran yang akan diselenggarakan NATO di wilayah udara Jerman menuai kontroversi, sebab dikhawatirkan latihan itu akan menutup atau membatasi sebagian besar wilayah udara Jerman sehingga mengganggu penerbangan sipil.

Telesur melaporkan Kamis (15/6), latihan udara bertajuk "Air Defender 23" merupakan latihan penyebaran angkatan udara NATO terbesar yang pernah ada, melibatkan 10.000 personel militer dan 250 pesawat tempur dari 25 negara, dimulai pada Senin (19/6) dan akan berlangsung hingga 23 Juni 2023.

Menurut juru bicara kontrol lalu lintas udara Jerman, latihan tersebut, yang dilakukan terutama di wilayah udara Jerman, akan berdampak besar pada penerbangan penumpang.


"Akibatnya, hingga 800 penerbangan penumpang harus dialihkan, dan sekitar 40 persen dari mereka harus menempuh jarak sekitar 110 km lebih jauh," kata juru bicara itu.

Penumpang dipercaya akan menghadapi kemungkinan penundaan, perpanjangan waktu penerbangan, dan pembatalan selama dua minggu. Pertunjukan kekuatan militer oleh NATO datang pada saat krisis Ukraina berkecamuk.

"Jika mereka ingin menggunakan manuver untuk berdemonstrasi, untuk mengintimidasi orang lain, mereka selalu merupakan tanda yang salah," kata Thomas Wefing, salah satu penduduk lokal yang turun ke jalan memprotes latihan militer NATO.

Sementara itu NATO mengklaim bahwa latihan tersebut, yang diadakan pada tahun 2018, tidak ditujukan kepada siapa pun. Namun, Wefing mengatakan bahwa dia yakin latihan tersebut akan memprovokasi Rusia dan meningkatkan situasi di Ukraina.

Menggemakan kekhawatiran Wefing, Egon Roth, pengunjuk rasa lainnya, yakin bahwa krisis Ukraina hanya dapat diselesaikan secara diplomatis alih-alih menggunakan senjata.

Jochen Scholz, seorang pakar keamanan dan mantan perwira militer, khawatir latihan militer tersebut akan dieksploitasi untuk menanamkan gagasan yang salah bahwa Rusia mengancam keamanan Eropa.

"Bukan Rusia yang menjadi ancaman bagi Eropa, tetapi Amerika Serikat, karena melihat dominasi benua Eurasia sebagai prasyarat dominasi globalnya," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya