Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Kuba Manuel Marrero Cruz/Net

Dunia

Kuba dan Rusia Bergandengan Tangan Hadapi Sanksi AS

KAMIS, 15 JUNI 2023 | 06:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pemimpin dari dua negara yang sama-sama terkena sanksi AS, bertemu pada Rabu (14/6) dalam percakapan yang lebih luas tentang hubungan bilateral.

Presiden Vladimir Putin yang menyambut kunjungan Perdana Menteri Kuba Manuel Marrero, mengatakan sejauh ini kedua negara memiliki hubungan yang langgeng, di tengah kesulitan-kesulitan, dan bahwa kerja sama bilateral harus dikembangkan di berbagai bidang, termasuk di bidang energi dan pariwisata.

Kedua negara menyetujui agenda kerja sama bilateral yang memungkinkan Kuba mengatasi kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh blokade AS.

"Rusia akan terus membantu Kuba dalam mengatasi sanksi AS yang tidak sah," kata Putin, seperti dikutip dari TASS.

Sanksi tidak sah yang dialami Kuba berlangsung selama beberapa dekade. Putin menaruh simpati yang besar dengan Kuba tetap menghadapi sanksi-sanksi tersebut.

"Kami akan melakukan segalanya dari pihak kami sehingga interaksi ekonomi kami membantu mengatasi kesulitan yang dibawa dari luar ini," kata Putin kepada Marrero.

Hal yang sama disampaikan Marrero kepada Putin, bahwa Kuba mengutuk sanksi yang diluncurkan barat kepada Rusia. Menurutnya, saksi-sanksi tersebut telah gagal mencapai tujuan mereka untuk menghancurkan ekonomi Rusia.

"Saya ingin menegaskan kembali posisi tegas Kuba terhadap sanksi sepihak Barat terhadap negara Anda. Kami menentang upaya Barat untuk mengisolasi Rusia di organisasi internasional dan memaksakan Russophobia di dunia," kata Marrero.

Marrero tiba di Rusia pada Selasa (13/6) untuk beberapa pertemuan. Ia akan berada di Rusia hingga Sabtu (17/6).

Ia mengunjungi Moskow setelah sebelumnya memimpin delegasi Kuba di berbagai acara Uni Ekonomi Eurasia (EEU) dan berbicara di Dewan Antarpemerintah Eurasia dan di Kongres Eurasia ke-3, di Sochi.

Selama berada di Rusia, Morrero mengaku melihat warga Rusia nampak tenang, kegembiraan terpancar dari keseharian warga.

"Barat gagal menghancurkan Rusia dengan sanksi ini. Kami melihat ketenangan di jalan-jalan, orang-orang yang bahagia dan ekonomi yang berfungsi, dan ini menunjukkan kekuatan negara," katanya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Instruksikan GSN Bikin Gerakan Nyata Bantu Rakyat

Minggu, 03 November 2024 | 01:51

Purnomo Yusgiantoro Center Apresiasi Kebijakan Swasembada Energi

Minggu, 03 November 2024 | 01:31

DPR Tinjau Kebocoran Penerimaan Negara di Sektor SDA

Minggu, 03 November 2024 | 01:11

Bakamla Asah Kemampuan di Perairan Teluk Ambon

Minggu, 03 November 2024 | 00:50

Prabowo Ingatkan Anak Buah Menteri Jangan Sering ke Luar Negeri

Minggu, 03 November 2024 | 00:30

Telkom Tingkatkan Kepedulian Karyawan Lewat Program Ayo BerAKSI

Minggu, 03 November 2024 | 00:10

Dari Menteri Hingga Bupati Siap Gunakan Maung

Sabtu, 02 November 2024 | 23:46

Rosan Pastikan GSN Lembaga Non-Politik

Sabtu, 02 November 2024 | 23:15

China Diam-dian Bangun Kapal Induk Misterius, Untuk Apa?

Sabtu, 02 November 2024 | 22:50

Erick Thohir Yakin Target Setoran Dividen BUMN Rp90 Triliun Bakal Tercapai Tahun Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 22:30

Selengkapnya