Berita

Haixun 03/Net

Dunia

China Kerahkan Kapal Patroli Terbesar Haixun 03 ke Laut China Selatan

SELASA, 13 JUNI 2023 | 13:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China dilaporkan telah mengirim kapal patroli maritimnya, Haixun 03, ke Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan untuk memperkuat klaimnya atas wilayah tersebut.

Kapal itu tiba pada Minggu (11/6) di Pulau Woody, yang dikenal sebagai Pulau Yongxing dalam bahasa China, dan akan berpatroli di perairan sekitar hingga awal Juli, seperti dimuat South China Morning Post.

Ini adalah misi pertama Haixun 03, kapal patroli laut terbesar China, yang diluncurkan pada 2021 dan mulai beroperasi tahun lalu.

Kapal sepanjang 128,6 meter (42 kaki), lebar 16 meter ini memiliki kecepatan desain 20 knot dan jangkauan sekitar 10.000 mil laut. Itu bisa berpatroli selama 60 hari tanpa pasokan ulang.

Kapal tersebut memiliki pusat data maritim yang dilengkapi dengan sistem pemantauan terintegrasi canggih. Itu juga dapat membawa banyak helikopter.

China sendiri telah mendirikan pangkalan militer dan pemukiman sipil di Paracel, yang dikenal sebagai Xisha di China. Tetapi Angkatan Laut AS juga sering berlayar melalui perairan yang disebutnya operasi kebebasan navigasi.

Haixun dioperasikan oleh Administrasi Keselamatan Maritim Hainan (MSA) dan awaknya ditugaskan untuk memeriksa rute navigasi, peralatan telekomunikasi dan mercusuar, suar, pelampung, serta fasilitas navigasi lainnya.

Mereka juga akan memeriksa respons radio dan sistem identifikasi otomatis kapal di daerah tersebut, serta menindak operasi kapal ilegal dan pencemaran laut.

Menurut Xinhua, para pejabat juga akan melakukan survei di pulau-pulau yang relevan bersama dengan personel yang berbasis di sana. Mereka akan menilai pekerjaan keselamatan maritim, penyelamatan darurat, tempat perlindungan topan, kondisi navigasi dan mengumpulkan informasi tangan pertama yang ekstensif di dalam dan sekitar pulau, untuk meletakkan dasar yang kuat bagi transportasi yang aman di Laut China Selatan.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan yang kaya sumber daya dan mendirikan kotamadya Sansha di Pulau Woody pada tahun 2012 untuk mengelola klaim teritorialnya.

China menguasai pulau itu setelah perang singkat dengan Vietnam Selatan pada tahun 1974.

Pengklaim Laut China Selatan lainnya termasuk Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan, dengan masing-masing menempati beberapa pulau dan terumbu karang.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya