Berita

Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu/Net

Dunia

Subsidi Bahan Bakar Dicabut, Presiden Nigeria Minta Rakyat Bersabar

SELASA, 13 JUNI 2023 | 08:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ekonomi masyarakat Nigeria diyakini akan semakin tercekik dengan kenaikan sejumlah kebutuhan dasar termasuk bensin, transportasi, dan pangan, menyusul penghapusan subsidi bahan bakar oleh pemerintah.

Presiden baru Nigeria, Bola Ahmed Tinubu, dalam pesannya pada Senin (12/6) meminta warga untuk bersabar dan berkorban, yang ia sebut demi investasi masa depan.

"Saya dengan sedih meminta Anda, saudaraku, untuk berkorban sedikit lebih banyak demi kelangsungan negara kita," kata Tinubu, dalam pidato untuk menandai Hari Demokrasi Nasional Nigeria, seperti dikutip dari Africa News, Selasa (13/6).

"Atas kepercayaan dan keyakinan Anda pada kami, saya jamin pengorbanan Anda tidak akan sia-sia," ujarnya.

"Pemerintah yang saya pimpin akan membalas Anda dengan investasi besar-besaran dalam infrastruktur transportasi, pendidikan, pasokan listrik reguler, perawatan kesehatan, dan layanan publik lainnya," tambah presiden yang baru terpilih Februari 2023 itu.

Tak lama setelah dilantik, Tinubu pada 29 Mei 2023 mengumumkan penghapusan subsidi bahan bakar yang merugikan negara miliaran euro dan memaksanya untuk meminjam secara besar-besaran untuk menjaga agar harga bensin tetap rendah secara artifisial.

Nigeria salah satu produsen minyak terbesar di Afrika. Namun, negara itu tak lepas dari berbagai persoalan dan kendala yang menghambat pertumbuhan sektor perminyakannya sehingga kelangkaan bahan bakar sering terjadi.

Hingga saat ini, Nigeria justru tercatat mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS).

Dengan berakhirnya subsidi, harga bahan bakar sekarang menjadi tiga kali lipat, menyebabkan lonjakan biaya transportasi, listrik dan harga makanan. Saat ini banyak orang Nigeria yang menggunakan generator bensin.

Penghapusan subsidi mungkin diperlukan untuk mempromosikan pembangunan di negara terpadat di Afrika itu, tetapi para kritikus percaya bahwa pemerintah belum mengambil tindakan yang cukup untuk membatasi dampaknya.

Sejak berakhirnya subsidi, satu liter bensin naik dari 190 naira (41 sen) menjadi sekitar 540 naira (17.500 rupiah).

Sebelum subsidi dihapuskan, empat dari sepuluh warga Nigeria hidup di bawah garis kemiskinan, menurut PBB, yang telah memperingatkan bahwa lebih dari seperempat dari mereka kemungkinan akan kehabisan makanan tahun ini.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya