Timnas Palestina memuji kondisi Stadion Gelora 10 November Surabaya yang jadi tempat mereka berlatih jelang melawan Timnas Indonesia pada 14 Juni nanti/Net
Sebelum berlaga di FIFA Match Day melawan Timnas Indonesia pada 14 Juni 2023 lusa, Timnas Palestina terus berlatih di Stadion Gelora 10 November, Surabaya.
Ternyata, salah satu stadion kebanggan Arek-arek Suroboyo itu menuai respons positif dari Vice-President Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), Susan Shalabi-Molano.
Pujian tersebut membuat Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, bangga dan semangat menjadikan Surabaya sebagai kota sepak bola.
Eri menyebut, respons positif terkait lapangan latihan itu tidak hanya disampaikan oleh timnas Palestina saja. Hal serupa juga disampaikan pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong kepada dirinya.
“Alhamdulillah ada dua respons, dari timnas Palestina dan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong yang menyatakan bahwa seharusnya semua rumput dan tempat pertandingan olahraga itu seperti di Surabaya. Ini membuat kebanggaan kami dan semangat kami untuk menjadikan Surabaya kota sepak bola,” kata Eri diwartakan
Kantor Berita RMOLJatim, Senin (12/6).
Di tempat terpisah, Vice-President of the Palestine Football Association (PFA), Susan Shalabi-Molano mengatakan, pertandingan FIFA Match Day Indonesia vs Palestina kali ini sangat berarti bagi dirinya dan warga Palestina.
Terlebih ketika latihan, timnas Palestina menggunakan Stadion Gelora 10 November yang memiliki nilai sangat berarti bagi bangsa Indonesia dan negaranya.
“Stadion ini, Gelora 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Bagi kami, ini sangat berarti. Hari itu (pertempuran 10 November 1945) ketika orang Indonesia melawan kekuatan yang lebih besar, dan kalian mengalahkan mereka. Jadi, ini juga sangat penting bagi kami sebagai warga Palestina,” kata Susan.
Tidak hanya itu, Susan turut mengapresiasi perjuangan masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan sepak bola. Bahkan, dirinya sangat senang bisa bertanding dalam ajang persahabatan FIFA Match Day antara Indonesia vs Palestina.
“Dan izinkan saya memberitahu sesuatu. Tidak ada pemenang atau pecundang. Siapapun yang menang, bagi kami, kami sangat senang,” ucap Susan.
Susan pun menceritakan pengalaman pertamanya tiba di Surabaya. Sesampainya di bandara, ia merasakan sambutan hangat dari masyarakat.
Menurutnya sambutan hangat itu merupakan tanda cinta masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina.
“Semuanya di sini indah, orang-orangnya cantik, semua orang sangat membantu, semua orang sangat ramah. Bahkan, di bandara ketika kami pertama kali tiba, kami merasakan cinta untuk Palestina, yang sangat kami hargai dan terima kasih sekali lagi atas cinta itu,” pungkasnya.