Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan/Net
Hubungan Arab Saudi dengan China mungkin akan tumbuh, sebab negara ekonomi terbesar kedua dunia itu adalah mitra penting bagi kerajaan dan sebagian besar negara di kawasan.
Begitu disampaikan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat keduanya melakukan konferensi Pers bersama di Riyadh, Kamis (8/6) waktu setempat.
“China adalah mitra penting bagi kerajaan dan sebagian besar negara di kawasan itu,” kata Pangeran Faisal, seperti dikutip dari
The National, Jumat (9/6).
"Kemitraan itu telah memberi kami dan China manfaat yang signifikan dan kerja sama itu kemungkinan besar akan tumbuh hanya karena dampak ekonomi China di wilayah tersebut," katanya.
Pangeran Faisal menambahkan bahwa Riyadh menghargai hubungannya dengan China dan AS, dan mengatakan hubungan dengan Washington tetap kuat dan kuat, terutama di bidang-bidang seperti kerja sama pertahanan.
China adalah mitra dagang terbesar Arab Saudi dan baru-baru ini memainkan peran penting dalam membantu kerajaan dan Iran memperbaiki hubungan mereka yang retak. Selama negosiasi ini, AS memandang dari jauh.
Menteri Luar Negeri Saudi mengatakan dia tidak menganggap "permainan zero-sum" apa pun dalam hubungan internasional.
“Saya pikir kita semua mampu memiliki banyak kemitraan dan banyak keterlibatan, dan AS melakukan hal yang sama dalam banyak hal,” kata Pangeran Faisal.
Sementara itu Blinken mengatakan Washington tidak meminta siapa pun untuk memilih antara Amerika Serikat dan China.
“Kami hanya mencoba untuk menunjukkan manfaat dari kemitraan kami dan agenda afirmatif yang kami bawa,” kata Blinken.
Hubungan antara AS dan Arab Saudi tegang di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Banyak analis mengkritik itu terjadi karena AS yang berpaling dari Timur Tengah.
"Kami telah melihat orang-orang Saudi beralih ke hubungan yang lebih dekat dengan China," kata Robert Jordan, mantan duta besar AS untuk Arab Saudi yang bertugas di bawah Presiden George W Bush.
“Kami telah melihat OPEC + membatasi produksi dan kami telah melihat apa yang tampaknya menjadi perasaan tidak nyaman dari Saudi sehubungan dengan hubungan dengan Amerika Serikat," katanya.
Perjalanan Blinken datang setelah kunjungan tingkat tinggi lainnya oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada bulan Mei.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari dorongan baru-baru ini oleh pemerintahan Biden untuk meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi dan wilayah yang lebih luas.