Berita

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pidato di penutupan Rakernas III PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6)/Ist

Politik

Megawati Minta yang Persoalkan Hari Lahir Pancasila Tak Hidup di Indonesia

KAMIS, 08 JUNI 2023 | 21:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pihak-pihak yang menyoal hari lahir Pancasila 1 Juni sebaiknya tidak hidup di Tanah Air Indonesia. Sebab, Pancasila yang dirumuskan founding fathers atau pendiri bangsa sudah bersifat final.

Demikian ditegaskan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pada pidato penutupan Rakernas III PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6).

Namun, Megawati tak menyebut spesifik pihak-pihak yang dimaksud.


“Tadi saya mendengar meskipun tidak ada orangnya atau tidak mau mengakui sepertinya mengapa hari lahir Pancasila dilaksanakan sepertinya tanpa rembuk itu sebetulnya orang itu kalau boleh mendengar saya, sebaiknya jangan hidup di Indonesia! Karena Pancasila itu sudah final! Dan difinalkan oleh siapa? Para pendiri bangsa kita,” tegas Megawati lalu disambut riuh tepuk tangan peserta Rakernas III PDIP.

Megawati menegaskan, Pancasila tidak bisa diubah karena sudah bersifat final sebagai sebuah konsensus berbangsa dan bernegara.

“Jadi, tidak bisa diubah. Peganglah erat konsensus kebangsaan tersebut agar bangsa Indonesia bisa selalu abadi,” kata Presiden Kelima RI itu.

Megawati lantas mencontohkan Amerika Serikat (AS) yang bisa menjadi negara maju. Menurutnya, salah satu faktor pendukungnya yakni mereka mempertahankan The Declaration of Independence sebagai undang-undang dasar dan konstitusinya hingga saat ini.

“Kita boleh melihat Amerika mengapa menjadi maju karena yang namanya undang-undang dasarnya, konstitusinya, the declaration of independen itu mungkin sekarang udah berumur 200an (tahun) lebih,” kata dia.

Atas dasar itu, Megawati meminta semua pihak untuk menghargai jasa para pendiri bangsa, dengan cara merawat dan meneruskan perjuangannya dahulu.

“Percayalah pada para pendiri bangsa, karena mereka itu benar-benar namanya pendiri. Jadi janganlah ada mereka yang meremehkan pada mereka kita hanyalah penerusnya,” tuturnya.

“Saya mengatakan pada partai saya bahwa kita harus menjadi soko guru karena menjadi tiang utama dari republik,” demikian Megawati.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya