Berita

Rumah terendam di sekitar bendungan Kakhovka yang jebol akibat serangan/Net

Dunia

Belasan Ribu Warga Ukraina Masih Menunggu Evakuasi setelah Bendungan Jebol, Tiga Tewas dan Tujuh Hilang

KAMIS, 08 JUNI 2023 | 06:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah belasan ribu orang dievakuasi, masih ada puluhan ribu lainnya yang menunggu untuk diselamatkan, setelah bendungan Kakhovka jebol akibat serangan.
 
Suara tembakan yang terdengar di sekitar bendungan membuat proses evakuasi menjadi mengerikan.

Sambil membawa beberapa baju dan selimut, warga yang mengungsi terlihat merunduk sambil menutup telinga ketika suara tembakan terdengar beberapa kali,
Pemerintah Ukraina telah mengumumkan status bencana, tak lama setelah air meluap dari bendungan yang dibangun di era Soviet itu dan mengevaluasi sekitar 17.000 warga dari wilayah yang terdampak.

Pemerintah Ukraina telah mengumumkan status bencana, tak lama setelah air meluap dari bendungan yang dibangun di era Soviet itu dan mengevaluasi sekitar 17.000 warga dari wilayah yang terdampak.

Pejabat Ukrain mengatakan pada Rabu (7/6) bahwa sekitar 42.000 orang terancam banjir di kedua sisi Sungai Dnipro setelah jebolnya bendungan.

Kyiv Independet
melaporkan, ada tiga warga di Oleshky yang tewas karena tenggelam sementara puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Jalan dan bangunan di Kherson benar-benar terendam banjir dengan air yang sudah mencapai setengah tinggi rumah.

Gubernur wilayah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan bahwa 1.582 rumah terendam di tepi kanan Sungai Dnipro dan sekitar 1.457 orang telah dievakuasi dalam semalam.

Di wilayah Novaya Kakhovka, ada 100 warga yang terdampar dan berharap segera mendapat bantuan, sementara tujuh warga dilaporkan hilang.

Presiden Ukraina telah mengeluarkan kecamannya terhadap pelaku peledakan bendungan dan mengatakannya sebagai kejahatan.

"Ratusan ribu orang dibiarkan tanpa akses normal ke air bersih," katanya dalam pesan media sosial pada Rabu pagi.

Hingga saat ini belum jelas siapa pelaku penghancuran sebenarnya bendungan pembangkit listrik tenaga air utama itu. Ukraina dan Rusia salin menyalahkan.

Bendungan ini merupakan sumber daya yang signifikan untuk wilayah yang lebih luas dengan memasok air ke sejumlah komunitas dan stasiun tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya