Lomba UPer Diplomatic Course Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional (PSNMHII) ke-35 di Universitas Pertamina akhir pekan lalu/Net
Gelaran Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional (PSNMHI) ke-35 di Universitas Pertamina berhasil menarik banyak antusiasme mahasiswa HI dengan membuka tiga cabang lomba.
Lomba yang digelar sepanjang akhir pekan lalu, terdiri dari UPer Short-Movie, UPer Journal, dan UPer Diplomatic Course.
Mengutip laporan pihak penyelenggara dari Universitas Pertamina pada Selasa (6/5), lomba UPer Short-Movie digelar selama dua hari dengan tema
"Would It Be Possible to Replace Fossil Fuels with Renewable Energy?".
"Para delegasi dari 26 universitas dapat mengasah kemampuannya mempresentasikan visualisasi melalui sebuah media audio visual," bunyi laporan tersebut.
Kemudian UPer Journal yang digelar untuk untuk melatih kemampuan menulis karya ilmiah para delegasi PSNMHII, digelar dengan tema bertajuk "Energi".
Digelar selama tiga hari, lomba penulisan artikel jurnal ini diikuti oleh 25 peserta yang melakukan presentasi untuk memaparkan materi dari jurnal mereka di Gedung Griya Legita Universitas Pertamina.
Untuk memenuhi minat mahasiswa HI di bidang diplomasi, PSNMHII ke-35 menggelar lomba Diplomatic Course.
Dalam lomba tersebut, delegasi bertindak sebagai perwakilan suatu negara yang akan berdiplomasi dan bernegosiasi membawa kepentingan nasional negara mereka untuk membahas dan memecahkan masalah internasional yang hasilnya akan dimuat dalam draft resolusi.
Lomba tahun ini, terdapat 35 negara yang diwakili oleh 35 Universitas dengan mengangkat tema:
"Adressing Countries Readiness Towards Global Energy Transition". "Tujuan dari diadakan UPer Diplomatic Course ini, yaitu untuk memberikan pengalaman praktik kepada para delegasi dalam meningkatkan kemampuan pidato, debat, negosiasi, berpikir kritis, dan kepemimpinan peserta mahasiswa HI," kata penyelenggara.
Terdapat tiga juri yang dalam lomba tersebut, terdiri dari Head Choir Lalu Ladeva Alfusa'idukarman (HI di Universitas Brawijaya), co-chairs Naifah Uzlah Istya Putri (HI Universitas Indonesia) dan co-chairs Diemas Sukma Hawkins (HI Universitas Indonesia).
