Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

OPEC Plus Setarakan Target Produksi Minyak 2024 Jadi 40,46 Juta Barel Per Hari

SENIN, 05 JUNI 2023 | 15:44 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Usai memangkas produksi minyak tahun 2023 menjadi 41,86 juta barel per hari, kini OPEC Plus juga menargetkan pengurangan tambahan untuk tahun 2024 menjadi 40,46 juta barel per hari.

Hal itu diungkap OPEC Plus dalam sebuah pernyataan setelah melakukan pertemuan tingkat Menteri yang digelar di Wina pada Minggu (4/6).

OPEC Plus menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai dan mempertahankan pasar minyak yang stabil.

"Kebijakan tersebut dilakukan untuk menstabilkan pasar minyak dan memberikan panduan jangka panjang untuk pasar," bunyi pernyataan tersebut seperti dimuat Xinhua.

Negara anggota juga memutuskan untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri setiap enam bulan. Pertemuan berikutnya akan digelar pada 26 November mendatang.

Keputusan terbaru OPEC Plus datang di tengah penurunan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir.

April lalu, anggota OPEC Plus mengumumkan pengurangan produksi sukarela lebih lanjut sebesar 1,66 juta barel per hari.

Kebijakan itu telah mendorong harga minyak di atas 85 dolar AS atau Rp 1,2 juta per barel. Tetapi harga dengan cepat turun dan telah melayang tepat di atas 70 dolar AS atau Rp 1 juta per barel dalam beberapa hari terakhir.

Setelah pertemuan para Menteri OPEC, Kementerian Energi Arab Saudi juga mengumumkan pengurangan produksi minyak tambahan sebesar 1 juta barel per hari, yang akan dimulai pada bulan Juli dan dapat diperpanjang.

“Pengurangan produksi sukarela sejalan dengan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tingkat menteri OPEC Plus,” kata Kementerian seperti dimuat Saudi Press Agency.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menuduh OPEC Plus telah mendorong harga minyak dan memicu inflasi dengan mengurangi produksi.

Sedangkan OPEC Plus bersikeras bahwa pemotongan tersebut dilakukan untuk menstabilkan pasar minyak di mana permintaan telah melemah di tengah prospek ekonomi global yang memburuk.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya