Romo Franz di Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu petang (31/5)/RMOL
Sila kelima Pancasila menjadi kunci dalam menangkal berbagai ideologi impor, termasuk radikalisme.
Pesan ini disampaikan filsuf sekaligus rohaniawan Romo Franz Magnis Suseno di momen perayaan hari ulang tahun dirinya yang ke-87.
"Umpannya orang kecil merasa dalam sistem yang kita punya ini, anak-anak meraka terjamin dengan baik, maka tidak akan jadi radikal," kata Romo Franz di Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu petang (31/5).
Oleh sebab itu, jika sila kelima dapat diwujudkan, Romo Magnis meyakini ideologi impor yang mengancam Pancasila dan kebhinekaan tidak akan bertahan lama di Indonesia.
Ulang tahun Romo Frans dihadiri sejumlah tokoh, antara lain mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen Johanes Suryo Prabowo, mantan KSAU Marsekal Chappy Hakim, CEO
RMOL Network Teguh Santosa, budayawan dan politikus Eros Djarot, pemerhati anak Seto Mulyadi, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, dan pendiri perkumpulan penulis Satupena Nasir Tamara
Selanjutnya, Romo Magnis juga menyinggung agar pemerintah tidak cuek dengan peristiwa kelam yang terjadi di masa silam. Khususnya peristiwa tahun 1965 dan menjelang reformasi.
"Saya merasa gusar kejadian gelap pasca G30S, menjelang reformasi, belum kita berani mengangkat. Masih banyak korban yang perlu diangkat. Diakui sebagai korban," ungkap Romo Franz.