Berita

Presiden Hassan Sheikh Mohamud/Net

Dunia

Mulai Tahun Depan Somalia Gelar Pemilu Langsung, Jabatan Perdana Menteri Dihapuskan

SENIN, 29 MEI 2023 | 14:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Pemerintah Somalia mengumumkan akan mulai meninggalkan sistem pemungutan suara tidak langsung. Dengan demikian, rakyat di negara Tanduk Afrika itu akan memilih presiden dan pejabat lainnya dengan pemungutan suara langsung mulai tahun depan.

Langkah ini mengikuti janji Presiden Hassan Sheikh Mohamud pada Maret untuk mengakhiri sistem tidak langsung yang kompleks sejak 1969.

"Prinsip dasarnya adalah bahwa pemilihan Republik Federal Somalia harus memberikan kesempatan kepada publik untuk memberikan suara mereka secara demokratis dalam sistem satu orang, satu suara," isi pernyataan pemerintah setelah mencapai kesepakatan dengan para pemimpin negara, seperti dikutip dari The National, Minggu (28/5).


"Reformasi tersebut bertujuan untuk mendorong sistem politik multipartai yang mandiri dan bebas korupsi," tambahnya.

Kesepakatan tersebut tercapai setelah empat hari pertemuan Forum Konsultatif Nasional, yang dihadiri oleh Presiden Mohamud, Perdana Menteri Hamza Abdi Barre, dan para pemimpin negara federal.

Mohamud, yang memiliki mandat lima tahun, dipilih pada Mei tahun lalu oleh para politisi.

Perjanjian tersebut juga menyerukan pengenalan satu tiket di mana pemilih akan memilih presiden dan wakil presiden, yang secara efektif membatalkan jabatan perdana menteri.

"Pos perdana menteri akan dihapus dan diganti dengan sistem presidensial dimana presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dengan satu tiket," lanjut pernyataan pemerintah.

Jajak pendapat pertama di bawah sistem baru akan menjadi pemilihan dewan daerah nasional pada Juni tahun depan, diikuti dengan pemungutan suara untuk anggota parlemen daerah pada November 2024.

Somalia sedang berjuang setelah puluhan tahun konflik dan kekacauan, dan sedang berjuang melawan pemberontakan ekstremis Islam berdarah dan bencana alam termasuk kekeringan yang menyebabkan jutaan orang menghadapi kelaparan.

Negara ini tidak memiliki pemilihan langsung, satu orang satu suara secara nasional sejak 1969, ketika diktator Siad Barre merebut kekuasaan.

Sebaliknya, afiliasi klan telah menjadi prinsip pengorganisasian politik Somalia, dengan peran berpengaruh seperti pembicara, perdana menteri, dan presiden dibagi di antara kelompok-kelompok utama.

Legislatif negara bagian dan delegasi klan juga memilih politisi untuk parlemen nasional, yang kemudian memilih presiden.

Tapi persaingan antar klan telah menghasilkan puluhan tahun perselisihan dan perselisihan politik, yang dalam beberapa tahun terakhir telah dieksploitasi oleh militan Al Shabaab yang bersekutu dengan Al Qaeda.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya