Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan/Net
Majunya pasangan Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan bukan hanya menjadi poros alternatif, tetapi akan baik untuk kemajuan demokrasi di tanah air.
Alasannya, banyaknya pasangan capres-cawapres yang maju akan membuat pemilih memiliki opsi pilihan yang variatif.
Demikian pandangan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/5).
"Jadi, prinsip variasi pemilih diikuti variasi yang akan dipilih telah dipenuhi," demikian kata Jamiluddin.
Meski demikian, secara elektoral pasangan Airlangga-Zulhas masih terbentur pada elektabilitas. Sebab, sampai saat ini keduanya elektabilitasnya masih rendah.
Secara politik, untuk Airlangga-Zulhas maju sudah memenuhi syarat. Peluang keduanya relatif kecil saat dihadapkan dengan Anies, Prabowo, dan Ganjar.
"Tiga nama terakhir ini elektabilitasnya jauh meninggalkan Airlangga, termasuk Zulhas," jelas Jamiluddin.
Jamiluddin berpandangan, peluang menang keduanya masih terbuka selama dalam waktu yang ada pasangan Airlangga-Zulhas dapat meningkatkan elektabilitasnya secara signifikan.
Ia mewanti-wanti, jika memang pasangan Airlangga-Zulhas akan bertarung, maka mesin partai harus bergerak secara serius.
"Apakah mesin.politik Golkar dan PAN dapat mendongkrak elektabiltas Airlangga-Zulhas dalam waktu singkat ? Tentu Golkar dan PAN yang bisa menjawabnya," pungkasnya.