Berita

Lokasi terkini tempat groundbreaking pembangunan Bukit Algoritma di Desa Tamansari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Rabu (24/5). Tidak ada tanda-tanda pembangunan/RMOLJabar

Nusantara

Hanya Viral saat Groundbreaking, Proyek Bukit Algoritma Senilai Rp 18 Triliun Dipastikan Mangkrak

KAMIS, 25 MEI 2023 | 16:17 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Rencana pembangunan Bukit Algoritma di Kabupaten Sukabumi, jauh dari angan. Pasalnya, hingga kini belum menunjukan kejelasan pembangunan fisik yang digadang-gadang seperti Silicon Valley itu.

Padahal groundbreaking di Bukit Algoritma sudah dilakukan pada 9 Juni 2021. Lokasi wacana pembangunan industri dan teknologi 4.0 serta sumber daya manusia (SDM) dibentuk seperti di Amerika Serikat (AS) itu mencakup dua kecamatan yaitu Kecamatan Cibadak dan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.

Sedangkan rencana pembangunan Bukit Algoritma seluas 888 hektare itu berada di empat desa. Di Kecamatan Cikidang ada Desa Tamansari, Pangkalan dan Cicareuh. Sementara di Kecamatan Cibadak ada Desa Neglasari.

"Belum ada (tembusan ke desa), baru mau, ternyata tindaklanjut (pembangunan) gak tahu bagaimana sekarang. Sampai sekarang tidak ada," kata Kepala Desa Tamansari, Kecamatan Cikidang, Muhtar saat diwawancara Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (24/5).

Muhtar mengaku, dirinya sempat hadir ketika peletakan batu pertama pada 2021. Akan tetapi setelah itu, Muhtar tidak melihat adanya tindaklanjut pembangunan yang disebut bakal disuntik investor sebesar Rp18 triliun.

"Sampai sekarang tidak ada tindak-lanjut, sepertinya wallahualam," ujarnya.

Dikatakan Muhtar, sejauh ini tidak ada tim dari pembangunan Bukit Algoritma yang membangun komunikasi dengan Pemerintahan Desa Tamansari. Oleh karenanya, Muhtar tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

"Saya gak bisa memberikan apapun, harus menerangkan yang kita tahu, gak bisa mengarang. Saya juga belum paham karena belum ada komunikasi juga," tutur Muhtar.

Terkait izin pembangunan, menurut Muhtar, seharusnya hal itu ditempuh tim pembangunan Bukit Algoritma. Namun Muhtar tidak berharap banyak jika melihat kondisi terkini pembangunan belum ada proyek fisik.

"Tapi masih ngambang. Masih jauh sepertinya," ucapnya.

Proyek Bukit Algoritma atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi digadang-gadang bakal menjadi pusat teknologi mutakhir Indonesia seperti Silicon Valley, AS.

Silicon Valley, di wilayah selatan Teluk San Francisco California, AS, merupakan rumah bagi banyak perusahaan teknologi baru dan global, seperti Google, Facebook dan Apple. Kawasan tersebut juga adalah situs institusi yang berfokus pada pengembangan teknologi.

Bukit Algoritma direncanakan bakal menjadi kawasan dengan fungsi yang sama seperti Silicon Valley AS. Rencananya, kawasan ini bakal dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang berlokasi di Kecamatan Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Rencana pembangunan proyek bernilai total sekitar satu miliar euro atau setara Rp18 triliun itu diinisiasi oleh Kiniku Bintang Raya. Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Amarta Karya (AMKA) (Persero) dipercaya sebagai mitra infrastruktur Bukit Algoritma pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan.


Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

UPDATE

LKPP Dorong UMKK di NTT Masuki Pasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:07

Dubes Terpilih AS Kamala Lakhdhir Ngaku Senang Ditugaskan di Indonesia

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:06

Sofyan Tan: Hindari Pinjol dan Judi Online dengan 4 Pilar Kebangsaan

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:00

Iklan Judi Online Racuni Masyarakat, Ini Langkah Konkret Kominfo

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:53

Ikut Sekolah Pemimpin Perubahan, Gus Nung Makin Pede Tarung di Jepara

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:52

Nasfryzal Carlo Ingin Fokus Perkuat Kearifan Lokal

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:35

Bawaslu Berhasil Raih WTP Kesembilan Kali dari BPK

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:27

PAN Tak Ambil Pusing Soal Tarik-Menarik RK di Jakarta atau Jabar

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:08

PPATK: 1.160 Anak di Bawah 11 Tahun Main Judi Online

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:07

Jajaki Dukungan PKB di Pilkada Medan, Prof Ridha Temani Cak Imin Jalan Sore di Berastagi

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:01

Selengkapnya