Berita

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago (kanan)/Ist

Politik

Keluarga Jokowi Bakal Balik Arah Dukung Prabowo Kalau Gibran Disanksi Berat

SELASA, 23 MEI 2023 | 09:11 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Tidak adanya sanksi yang diberikan DPP PDI Perjuangan kepada Gibran Rakabuming Raka bukan karena partai banteng moncong putih itu tak bisa tegas. Tapi langkah tersebut diambil untuk menjaga dukungan Presiden Joko Widodo kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden PDIP.

Sebab, kalau Gibran mendapat sanksi, peluang keluarga Jokowi mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto sangat mungkin terjadi.

Demikian analisis Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, terkait tidak diberikannya sanksi dari PDIP kepada Gibran meski telah mendampingi Prabowo untuk bertemu relawan pendukungnya di Solo akhir pekan lalu.


"Soal sanksi, tentu enggak segampang itu bagi PDIP berikan sanksi kepada anak presiden. Apalagi secara posisi tawar-menawar politik, (Jokowi) kan jadi king maker di 2024, artinya kalau sanksi lebih kuat ke Gibran tentu akan lebih mudah sikap keluarga Jokowi mendukung Prabowo hari ini," kata Arifki kepada Kantor Berita Politik RMOL melalui sambungan telepon, Selasa (23/5).

Di sisi lain, bila sanksi benar-benar diterima Gibran tentu akan berpengaruh terhadap dukungan Jokowi kepada Ganjar.

"Kalau disanksi berat ini akan beresiko untuk PDI Perjuangan. Tentu secara kultur politik maupun kelembagaan presidenan, (bisa) mempersulit ruang Ganjar untuk didukung Pak Jokowi," jelas Arifki.

Dalam hal ini, DPP PDIP pun dinilai lebih memilih mengambil langkah aman dengan tidak memberi sanksi tegas, hanya berupa teguran kepada Gibran.

"Sudah diberikan nasihat-nasihat," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/5).

Adapun alasan pengurus DPP tidak memberikan sanksi karena PDIP menganut sistem gotong royong dan musyawarah. Artinya, segala persoalan harus diperbincangkan terlebih dahulu sebelum diputuskan.

"Kita ini kan partai gotong royong. Partai musyawarah. Di situ berbeda, tadi Pak Komar memberikan penjelasan, kalau sudah senior partai kemudian tidak memahami perintah Ibu Ketua Umum, kebijakan partai itu lain persoalan," terang Hasto.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya