Dubes Nana Yuliana meletakkan karangan bunga di makam Fidel Castro di Cementerio de Santa Ifigenia, Santiago de Cuba.
Dubes RI untuk Kuba, Nana Yuliana beserta tim KBRI yang sedang berada di Provinsi Santiago de Cuba menyempatkan diri mengunjungi makam pahlawan Cementerio de Santa Ifigenia dan meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Kuba, Fidel Castro, dan makam pahlawan nasional Jose Marti.
Kunjungan Dubes Nana Yuliana ke Santiago de Cuba bertepatan dengan peringatan 128 tahun kematian Jose Marti yang merupakan salah satu peletak dasar nasionalisme Kuba.
Jose Marti merupakan sosok nasionalis, penyair, filosofer, dan patriot Kuba yang tewas pada 19 Mei 1895 dalam perang melawan kolonialisme Spanyol. Ia menjadi simbol perjuangan Kuba atas penjajahan dan tokoh revolusioner yang juga turut menginspirasi Fidel Castro dalam pergerakan revolusi Kuba 1959.
Dubes Nana yang sempat mendapatkan tur singkat dari otoritas makam menyampaikan bahwa sosok Jose Marti dan Fidel Castro hingga kini tetap menjadi inspirasi bagi banyak warga Kuba yang ingin mendapatkan kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.
“Tulisan-tulisan Marti menjadi inspirasi bagi pergerakan kemerdekaan di wilayah Amerika pada masa itu. Nilai-nilai yang diusung beliau seperti persatuan, kemerdekaan, dan anti-imperialisme pun masih terus dapat diaplikasikan pada masa kini.” Ujar Dubes Nana.
Selain kedua tokoh Kuba tersebut, makam pahlawan Cementario de Santa ifigenia yang didirikan pada 1886 ini juga menjadi tempat peristirahatan sejumlah mantan presiden Kuba hingga figur penting lainnya seperti Carlos Manuel de Cespedes, Tomas Estrada Palma, dan pendiri rum Bacardi, Emilio Bacardi-Moreau.
Santiago de Cuba merupakan kota terbesar kedua di Kuba setelah Havana. Kota yang didirikan pada tahun 1515 ini merupakan ibukota pertama Kuba pada jaman penjajahan Spanyol. Kota bersejarah ini juga menjadi pusat pergerakan revolusi Fidel Castro dari tahun 1953- 1959 dari pemerintahan presiden Kuba saat itu, Fulgencio Batista.
Kunjungan Dubes Nana dan Tim KBRI Havana ke Santiago de Cuba ini juga dimanfaatkan untuk menjajaki kerjasama potensial dengan Indonesia khususnya di sektor ekonomi dan kesehatan. Selain propinsi tersebut, kunjungan akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan di kota Guantanamo dan Baracoa yang merupakan propinsi bagian Timur Kuba.