Atlet Kun Bokator putra Indonesia Alfadhila Ramadhan bertanding pada nomor seni SEA Games 2023 di Chrouy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamboja, pada Kamis, 4 Mei 2023/Net
Ajang akbar Olimpiade SEA Games 2023 di Kamboja masih menyisakan kenangan bagi penikmat olahraga. Untuk tahun ini, ajang tersebut cukup menarik perhatian publik karena penambahan cabang olah raga tradisional yang tidak biasa.
Sebagai tuan rumah, Kamboja berhak menentukan olah raga baru yang mereka sukai untuk hadir dalam perhelatan SEA Games yang telah berlangsung pada 5 hingga 17 Mei 2023.
Mengutip laporan
AFP pada Sabtu (20/5), tahun ini terdapat empat cabang olahraga baru dalam SEA Games, satu di antaranya berasal dari budaya khas Kamboja, yaitu Kun Bokator.
Ini adalah seni beladiri khas Kamboja yang paling mendasar dan kuno karena dipercaya telah ada sejak kerajaan Khmer, 1000 tahun lalu.
Seni beladiri dengan ciri khas gaya anggun, menggabungkan pukulan siku, serangan tulang kering, kuncian dan grapples, telah membuat Kun Bokator ditetapkan dalam Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO tahun lalu.
Sebagai pemilik khas olahraga ini, tak heran jika pemain Kamboja keluar sebagai pemenang dengan delapan emas, delapan perak, dan tiga perunggu.
Namun, perolehan medali tidak terlalu jauh dari negara lain yang ada di urutan kedua dan ketiga.
Vietnam berada di posisi kedua dalam pertandingan Kun Bokator dengan perolehan enam emas dan tiga perunggu. Sementara Indonesia mendapat tiga emas, lima perak, dan 12 perunggu.
Selain Kun Bokator, ada lagi jenis olahraga unik yang berasal dari Hongaria yang dimasukkan dalam SEA Games 2023, yaitu Teqball.
Berbeda dengan Kun Bokator yang merupakan olahraga kuno, Teqball ditemukan tahun 2012, di Hongaria.
Olahraga ini dimainkan antara dua pemain di pertandingan tunggal atau antara tiga sampai empat pemain dalam permainan ganda.
Dilakukan di meja melengkung khusus, Teqball menggabungkan permainan sepak bola dan tenis meja, yang membutuhkan ketangkasan, stamina, dan tendangan akrobatik di atas kepala.
Kemenangan cabang olahraga ini diraih oleh Thailand dengan tiga emas, kemudian di urutan kedua ditempati Kamboja dengan satu emas, tiga perak, dan satu perunggu. Peringkat ketiga oleh Singapura dengan satu emas.
Filipina juga punya olahraga khas yang disebut Arnis. Seni beladiri ini menggunakan tongkat asal Filipina. Olahraga itu kembali dipertandingkan pada 2023 setelah sempat tampil pada 2005 dan 2019 ketika negara asalnya menjadi tuan rumah SEA Games.
Dalam olahraga Arnis, dua atlet yang mengenakan baju pelindung dan helm berupaya saling memukul lawan menggunakan tongkat yang terbuat dari rotan. Biasanya, atlet mengenakan pakaian tradisional untuk melakukan gerakan-gerakan koreografi dengan senjata.
Sebagai negara asal Arnis, Filipina menempati urutan pertama dalam cabang olahraga tersebut dengan enam medali emas, dua perak dan empat perunggu.
Sementara urutan kedua dan ketiga ditempati oleh tuan rumah Kamboja dan Myanmar.
Di SEA Games tahun ini olahraga Chinlone asal Myanmar juga dimasukkan. Olahraga ini adalah permainan yang unik yang membutuhkan kerja sama tim, mirip seperti sepak takraw.
Selain itu, chinlone juga dikaitkan dengan olahraga lain yang dikenal sebagai jianzi di China dan jegichagi di Korea.
Chinlone ini istimewa karena enam pemain akan berdiri dalam arena berbentuk lingkaran supaya bola tidak jatuh ke tanah.
Thailand berhasil menyabet tujuh emas, tiga perak dan satu perunggu, untuk cabang olahraga ini. Sementara Myanmar berada di urutan kedua dengan enam emas, lima perak dan 13 perunggu, dan di urutan ketiga ada Kamboja dengan empat emas, satu perak, dan 12 perunggu.