Berita

Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Dmitry Medvedev/Net

Dunia

Tanggapi Pernyataan Macron, Medvedev: Dia Terlalu Banyak Hirup Udara Paris yang Bercampur dengan Limbah Ukraina

RABU, 17 MEI 2023 | 12:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali mendapat sorotan tajam dari Rusia, kali ini dari Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Dmitry Medvedev.

Lewat Cuitannya pada Selasa (16/5) waktu Moskow, ia mengklaim bahwa pemimpin Prancis itu terlalu banyak menghirup udara Prancis yang sudah terkontaminasi limbah kokain dari Ukraina.

"Seseorang, yang menyebut dirinya presiden Prancis, mengatakan bahwa Rusia telah kalah secara geopolitik, dan berubah menjadi pengikut negara lain. Presiden Republik itu jelas dirugikan karena telah bersosialisasi dengan pecandu Kyiv. Dia terlalu banyak menghirup udara hangat Paris yang bercampur dengan limbah kokain Ukraina," kata Medvedev, dalam cuitannya yang terpantau Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/5).


Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar "L'Opinion" selama akhir pekan lalu, Macron mengatakan bahwa  Rusia "secara geopolitik" telah kalah perang di Ukraina.

“Rusia telah kalah secara geopolitik,” katanya, mengacu pada hubungan Moskow dengan sekutu tradisionalnya, China.

Macron juga secara terang-terangan mengatakan bahwa Rusia saat ini berada di bawah pengaruh China dan sangat tergantung pada China.

"Kerugian geopolitik?" sindir Medvedev dalam cuitannya yang cukup panjang.

"Pada tahun 2022 NATO dengan malas mengusir kami ketika masalah itu menyangkut jaminan keamanan. Seperti, tinggalkan kami sendiri, tidak ada waktu untukmu. Dan sekarang? Semua negara anggota NATO tidur di malam hari, dan bangun di pagi hari memikirkan Rusia," katanya.

Medvedev juga menyoroti klaim disebarkan beberapa pemimpin Barat. menyebut mereka sebagai pengecut atas klaim tak berdasar tentang Rusia.

"Jadi, jika (Macron menyebut ada kerugian) memang ada kerugian, dan itu adalah politik primitif NATO, yang dengan ambisinya berusaha memainkan peran di abad ke-21, dan gagal," katanya.

Berbicara tentang bergantung pada China, kata Medvedev, Prancislah yang justru begitu terbius dengan AS sehingga mudah melakukan apa saja untuk AS dan mengatakan hal yang tidak-tidak tentang Rusia.

"Seperti yang mereka katakan, tel maitre, tel valet," kata Medvedev, yang berarti "hamba bertindak sesuai dengan kepribadian tuannya".

Cuitan medvedev itu mendapat reaksi yang beragam dan telah disukai oleh hampir 1 juta pengguna.

Pernyataan Macron sebelumnya juga telah mendapat kecaman keras dari Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov. Mengecamnya sebagai penyebar retorika yang memancing kesalahpahaman tentang sifat hubungan Rusia-China.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya