Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tersesat Saat Mencari Makan, Singa Tertua dan Ikonik Kenya Mati Ditombak Penggembala

SABTU, 13 MEI 2023 | 13:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hidup singa tertua Kenya dan paling ikonik bernama Lonkiito, berakhir di tangan penggembala yang menombaknya di Taman Nasional Amboseli yang terletak di kaki Gunung Kilimanjaro.

Kenya Wildlife Service (KWS) telah mengkonfirmasi kematian singa yang tersesat saat mencari makanan di tengah kekeringan terburuk dalam lebih dari 40 tahun di Afrika Timur.

Juru bicara KWS Paul Jinaro mengatakan pada Jumat (12/5) bahwa singa yang mati pada usia 19 tahun itu telah ditangisi oleh para turis dan konservasionis.


"Dalam kasus konflik manusia-satwa liar, penggembala di desa Olkelunyiet menombak singa pada Rabu malam setelah itu mengancam ternak mereka," kata Jinaro, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (13/5).

Selama bertahun-tahun, Lonkiito telah memikat mata para turis yang tak terhitung jumlahnya, meninggalkan kenangan berharga dan warisan yang mendalam.

Singa itu terkenal di kalangan turis di safari karena menjadi salah satu singa yang paling banyak difoto.

Konflik manusia-satwa liar telah menjadi tantangan yang terus-menerus di Kenya, dengan komunitas yang tinggal di dekat habitat satwa liar mengalami peningkatan pertemuan dan konflik karena persaingan untuk mendapatkan sumber daya, perambahan habitat, dan pembunuhan balasan.

Perburuan liar, baik untuk daging hewan liar maupun perdagangan satwa liar adalah hal yang ilegal, juga menjadi ancaman signifikan bagi populasi satwa liar di negara Afrika Timur ini.

Daniel Sampu, koordinator senior Kompensasi Predator di Big Life Foundation ikut buka suara atas kematian Lonkiito.

"Insiden tersebut menyoroti tingkat mengkhawatirkan dari konflik manusia-satwa liar yang terjadi di koridor satwa liar Amboseli," katanya.

Big Life Foundation adalah organisasi konservasi nirlaba yang bekerja untuk melestarikan satwa liar dan habitat ekosistem Amboseli-Tsavo-Kilimanjaro di Afrika Timur melalui strategi berbasis komunitas.

Meskipun masyarakat setempat telah hidup berdampingan dengan damai bersama satwa liar selama beberapa generasi, kekeringan parah baru-baru ini telah meningkatkan kewaspadaan para penggembala yang sekarang dengan giat melindungi hewan yang tersisa.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya