Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Latih Ukraina untuk Selidiki Kejahatan Keuangan yang Marak Dilakukan Rusia

JUMAT, 12 MEI 2023 | 21:03 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab dalam menyelidiki kejahatan keuangan sedang melatih lembaga penegak hukum Ukraina.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada Kamis (11/5), Cabang Layanan Pendapatan Internal (IRS-CI) mengatakan bahwa mereka bertujuan membantu Ukraina untuk membongkar jaringan keuangan Rusia, yang sering digunakan oligarki untuk menyembunyikan aset mereka, di tengah banyaknya sanksi yang diberikan di negara itu.

Pasalnya, kata Kepala IRS-CI, Jim Lee, kejahatan finansial global seringkali terdiri dari jaringan kompleks kepemilikan dan transaksi anonim.

"Pelatihan ini membantu peserta mengasah keterampilan investigasi digital mereka untuk melacak sumber dana blockchain dan mengungkap transaksi mata uang kripto dengan alat forensik mata uang kripto,” kata Jim Lee dalam pernyataannya.

Berdasarkan laporan yang dimuat Alarabiya, Jumat (12/5), pelatihan tersebut telah diadakan secara virtual sejak April lalu yang diikuti oleh 50 petugas penegak hukum Ukraina, dengan pelatihan langsung yang digelar pada 11 dan 16 Mei untuk hampir 20 penyelidik Ukraina di Frankfurt Jerman.

CEO Chainalysis, Michael Gronager, platform yang turut berpartisipasi dalam pelatihan itu, menuturkan bahwa fasilitas donasi, serangan ransomware, hingga penghindaran sanksi menggunakan cryptocurrency sering digunakan di negara itu.

"Cryptocurrency memainkan peran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Ukraina dengan cara yang baik dan buruk,” kata Gronager.

Sejauh ini IRS-CI sendiri sedang melakukan investigasi kejahatan keuangan, termasuk penipuan pajak, perdagangan narkotika dan saat ini memiliki 23 investigasi yang sedang berlangung terkait sanksi yang diterapkan.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

UPDATE

KPK Panggil Bupati Situbondo Karna Suswandi Usut Korupsi Dana PEN

Jumat, 08 November 2024 | 11:59

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Melonjak Jadi Rp1,52 Juta

Jumat, 08 November 2024 | 11:57

Namarin: Prabowo Perlu Hidupkan Lagi Dewan Maritim Indonesia

Jumat, 08 November 2024 | 11:55

Bursa Eropa Rebound, STOXX 600 Ditutup Naik 0,62

Jumat, 08 November 2024 | 11:51

Peringati Green March ke-49, Raja Mohammed VI Tegaskan Kembali Hak Maroko atas Sahara

Jumat, 08 November 2024 | 11:47

Kemenkeu Bakal Optimalisasi Aset Gedung untuk Kementerian Baru

Jumat, 08 November 2024 | 11:33

Bawaslu Periksa Kesiapan Jajaran Daerah Jelang Pilkada 2024

Jumat, 08 November 2024 | 11:23

Dukung Program Pemerintah, Marinir Gelar Makan Bergizi Buat Rakyat

Jumat, 08 November 2024 | 11:13

Ketua Fraksi PKS: Tangkap Mafia dan Beking Judi Online

Jumat, 08 November 2024 | 10:55

Begini Suasana Pemutaran Lagu Kebangsaan di Kompleks Parlemen

Jumat, 08 November 2024 | 10:54

Selengkapnya