Berita

Presiden El Salvador Nayib Bukele/Net

Dunia

Sempat Disebut Negara Paling Kejam di Dunia, El Salvador Umumkan Nol Pembunuhan dalam Setahun

JUMAT, 12 MEI 2023 | 10:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintahan Presiden Nayib Bukele nampaknya mulai berhasil menghapus predikat negara paling kejam di dunia yang pernah disandang El Salvador.

Ini dibuktikan salah satunya dengan pengumuman Bukele pada Kamis (11/5) yang mengatakan bahwa tidak ada satu pun kasus pembunuhan dalam setahun terakhir sejak dia mengambil alih kekuasaan hampir empat tahun lalu.

Hingga 2016 negara Amerika Latin itu dianggap paling kejam di dunia.

“Kami menyimpulkan 10 Mei 2023 dengan 0 pembunuhan secara nasional,” kata Bukele di Twitter pada Kamis, seperti dikutip dari AP.

 “Dengan ini, 365 hari tanpa pembunuhan, setahun penuh," ujarnya.

Video berdurasi 90 detik yang menyertai cuitan Bukele menyebut perkembangan tanpa preseden dalam sejarah El Salvador.

Pada tahun 2009, negara tersebut dianggap paling kejam di Amerika Latin, dengan pembunuhan setiap dua jam. Pada 2015, ada lebih dari 6.600 pembunuhan, negara paling mematikan di dunia yang tidak berperang.

Tahun bebas pembunuhan tidak berturut-turut, melainkan kumulatif selama empat tahun kepresidenan Bukele. Sebelum dia menjabat pada Juni 2019, negara itu hanya mencatat dua hari tanpa pembunuhan dalam 15 tahun.

"Sekarang El Salvador adalah negara paling aman di Amerika Latin,” kata sang presiden.

Bukele mengaitkan perubahan drastis itu dengan 'War on Gangs' miliknya.

Pemerintahnya mengumumkan keadaan darurat pada Maret 2022, di tengah lonjakan besar kekerasan geng di negara berpenduduk 6,5 juta jiwa di Samudra Pasifik itu.

Menunjuk Mara Salvatrucha (MS-13) yang terkenal kejam, Barrio 18 dan geng lainnya sebagai teroris, pemerintahnya sejauh ini telah memenjarakan lebih dari 65.000 tersangka penjahat.

Sebuah penjara besar yang disebut Pusat Pengurungan Terorisme (CECOT), dengan kapasitas untuk menampung 40.000 narapidana dengan keamanan maksimum, telah dibangun di luar ibu kota.

Sejalan dengan tindakan keras terhadap geng, Bukele telah melakukan reformasi ekonomi, memperkenalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah setara dengan dolar AS dan menghapus semua pajak dan tarif di sektor teknologi informasi.

Mengunjungi El Salvador pada bulan Maret, AP melaporkan bahwa orang-orang Salvador merasa lega dan menikmati kehidupan sehari-hari mereka tanpa diteror oleh kejahatan terorganisir.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya